Studi menemukan remaja yang stres mendapat manfaat dari menghabiskan waktu online dalam jumlah sedang | kesehatan

Temuan penelitian terbaru mengungkapkan bahwa remaja (usia 13-17) dari latar belakang sosial ekonomi rendah yang menghabiskan banyak uang Jumlah waktu online yang moderat Setelah mengalami stres, mereka menangani kesulitan jauh lebih baik daripada mereka yang menghindari teknologi digital sama sekali atau menghabiskan beberapa jam online.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Clinical psikologi.

“Remaja itu pintar, dan mereka— Memanfaatkan teknologi untuk keuntungan mereka. Karena remaja di lingkungan yang kurang beruntung cenderung memiliki lebih sedikit dukungan lokal, penelitian ini berusaha untuk mengetahui apakah partisipasi online membantu mengurangi stres mereka.

Modiki menambahkan, “Ada kecenderungan untuk berasumsi bahwa Teknik Penggunaan remaja adalah negatif dan berbahaya, tetapi asumsi luas ini tidak didukung oleh apa yang kita ketahui tentang tahap perkembangan remaja.”

Untuk mengumpulkan data langsung tentang remaja dan teknologi, para peneliti menyediakan iPhone kepada lebih dari 200 remaja yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi rendah. Remaja diinstruksikan untuk melaporkan penggunaan teknologi, stres, dan emosi mereka lima kali sehari selama seminggu saat menggunakan iPhone seperti halnya smartphone pribadi.

Data tersebut digunakan untuk membandingkan keadaan emosi remaja yang menggunakan teknologi secara moderat, berlebihan, atau tidak sama sekali ketika menghadapi stres.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa remaja yang terlibat dalam penggunaan teknologi moderat pada jam-jam setelah situasi stres bangkit kembali dengan lebih mudah dan mengalami lebih sedikit ledakan emosi negatif, seperti kesedihan dan kecemasan, dibandingkan dengan remaja yang tidak menggunakan teknologi atau yang secara rutin menggunakan teknologi. . mekanisme konfrontasi.

“Kami menemukan efek ‘Goldilocks’ yang tepat di mana konfrontasi online dalam jumlah sedang membantu mengurangi perasaan negatif dan mengurangi kebahagiaan,” kata Modecki. “Dalam menghadapi stres sehari-hari, ketika remaja terlibat dalam mencari dukungan emosional, mereka merasa lebih baik menghilangkan stres dalam jangka pendek.”

Menurut para peneliti, ruang online tidak hanya berfungsi sebagai pengalih perhatian jangka pendek tetapi sebagai sumber bagi remaja untuk mencari dukungan dan informasi tentang apa yang mengganggu mereka. Dengan meratakan lapangan bermain untuk akses ke informasi dan dukungan itu, strategi mengatasi ini mungkin sangat sesuai untuk remaja di lingkungan berpenghasilan rendah.

Ikuti cerita lainnya di Situs jejaring sosial Facebook Dan Indonesia

Cerita ini diterbitkan dari feed kantor berita tanpa modifikasi teks. Hanya judulnya saja yang berubah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *