Pengadilan Indonesia memperpanjang restrukturisasi utang Garuda di tengah meningkatnya klaim

Pengadilan Indonesia memperpanjang batas waktu pada hari Jumat Garuda Restrukturisasi utang Indonesia selama 60 hari untuk memberi maskapai lebih banyak waktu untuk menyelesaikan peninjauan klaim miliaran dolar, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Dikendalikan Negara Garuda sedang berusaha untuk mengurangi utang $9,8 miliar menjadi $3,7 miliar dalam proses yang dipimpin pengadilan yang disebut PKPU, kata maskapai itu.

Namun, pengadilan Jakarta telah menerima $ 13,8 miliar dalam klaim dari kreditur, tuan tanah dan vendor, yang perlu ditinjau oleh maskapai, menurut kantor berita Antara yang dikelola negara.

Pengadilan harus mendengar tanggapan kreditur Garudaproposal pada hari Jumat, tetapi penundaan diberikan oleh pengadilan setelah permintaan dari Garuda dan mayoritas kreditur, kata pernyataan itu.

Penambahan waktu tersebut memberikan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menyelesaikan proses verifikasi dan memastikan PKPU berjalan dengan prinsip kehati-hatian. Garudakata CEO Irfan Setiaputra dalam pernyataannya.

“Perpanjangan ini juga memberi kami lebih banyak waktu untuk mempersiapkan rencana penyelesaian yang lebih matang melalui negosiasi yang intensif dan konstruktif,” katanya.

CNBC Indonesia melaporkan Garuda hanya mengkonfirmasi 148 klaim dari 501.

Garuda Eksekutif dan pejabat pemerintah mengatakan maskapai telah mengusulkan kepada pemberi pinjaman untuk mengubah sebagian dari utang menjadi ekuitas, memotong dan menanggung obligasi 10-tahun baru.

Proses ini juga akan mencakup negosiasi dengan lessor pesawat yang Garuda akan meminta untuk mengambil kembali beberapa pesawat sambil merundingkan pengurangan tarif sewa untuk mereka yang disimpan, kata mereka pada 7 Januari.

Pemerintah akan meminta persetujuan parlemen untuk suntikan modal Garuda Setelah proses restrukturisasi, setelah maskapai dalam kondisi keuangan yang lebih baik, kata Wakil Menteri Negara BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Miliarder Indonesia Chairul Tanjung yang GarudaPemegang saham terbesar kedua setelah pemerintah, juga telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan investasinya.

Yang disalahkan Garuda Restrukturisasi termasuk obligasi syariah senilai $500 juta.

Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *