Indonesia mencari kerja sama dengan negara-negara Pasifik untuk pemulihan ekonomi economic

Di tengah pandemi, pemerintah Indonesia kembali membuat kemajuan yang signifikan dalam diplomasi ekonomi dengan Pacific Exposition 2 yang akan diselenggarakan sekitar.

Jakarta (Antara) – Indonesia berupaya mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi dengan penyelenggaraan Pacific Expo 2 yang dijadwalkan 27-30 Oktober tahun ini, yang diharapkan diikuti oleh negara-negara Pasifik, kata seorang pejabat.

Trade, Investment and Tourism Fair yang akan mempertemukan para pelaku bisnis dari seluruh negara di kawasan Pasifik, termasuk Indonesia, Australia dan Selandia Baru, diadakan untuk pertama kalinya di Auckland pada Juli 2019.

Pada Pacific Fair pertama, Indonesia dilaporkan mencatat komitmen transaksi ekspor produk dan jasa senilai US$70,3 juta di sektor perhotelan, tuna segar/beku, kopi, kelapa, cengkeh, pala, rumput laut, produk rotan, kerajinan tangan, Otomotif, percetakan. alat transaksi pembayaran, serta MICE.

“Di tengah pandemi, pemerintah Indonesia kembali melakukan terobosan diplomasi ekonomi dengan Pacific Expo 2 yang akan digelar secara virtual,” kata Tantui Yahya, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga. Media briefing Rabu.

Sebanyak enam provinsi dari Indonesia Timur – Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur – akan berpartisipasi dalam Pacific Expo 2, bersama 19 negara Pasifik lainnya untuk meningkatkan pariwisata dan perdagangan.

Berita terkait: Indonesia dan Fiji sepakat untuk mengintensifkan kerja sama ekonomi di Pasifik

Berita terkait: Menghubungkan barang dan manusia di Pasifik dan Asia Tenggara

Keenam provinsi tersebut secara geografis terletak di kawasan Pasifik. Selain itu, etnis di provinsi-provinsi ini termasuk dalam kelompok etnis Polinesia dan Melanesia, seperti halnya orang-orang Pasifik, kata Yahya.

“Terjadinya keterkaitan, perdagangan, ekonomi dan interaksi personal antara masyarakat dan provinsi di kawasan Indonesia Timur dan Pasifik menjadi salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan acara ini,” kata Dubes.

READ  Setelah Trump Interregnum, AS dan Indonesia sepakat untuk melanjutkan "dialog strategis" - Diplomatik

Tema acara tahun ini adalah “It’s Pacific Time,” tambah Yahya seraya menambahkan bahwa acara tersebut mencerminkan optimisme di kawasan Pasifik tentang mengatasi pandemi.

Hal ini juga menunjukkan bahwa kawasan ini siap untuk memulai pemulihan ekonomi lebih awal dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

Selain pameran dagang dan business matching, acara ini akan menampilkan beberapa forum, antara lain The Pacific Talk, Trade and Investment Forum, Tourism Forum, Health Forum, dan Fisheries Forum.

Forum-forum tersebut akan mempertemukan para menteri, pejabat dan pakar yang berpengalaman dalam menangani isu-isu yang relevan baik dari Indonesia maupun negara-negara Pasifik.

Yahya mengatakan dengan Pacific Expo 2 yang akan digelar di tengah segala pembatasan terkait pandemi COVID-19, Indonesia menargetkan komitmen kesepakatan senilai Rp 1 triliun. (IN)

Berita terkait: Dubes RI, Menteri Qatar Bahas Kerjasama Pendidikan

Berita terkait: Indonesia usulkan penguatan kerja sama angkatan kerja dengan Singapura

Diedit oleh INE

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *