TESS NASA menemukan objek ‘misterius’ yang menyebabkan fluktuasi cahaya dalam sistem bintang biner

Para ilmuwan yang mempelajari alam semesta menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA telah menemukan sesuatu yang sebagian besar “misterius.” Para astronom, saat mengamati objek yang disebut TIC 400799224, menemukan bahwa kecerahannya berfluktuasi, menunjukkan objek lain yang mengorbitnya.

sambil menganalisis kambing jantanData menunjukkan bahwa TIC 400799224 adalah sepasang bintang, dan para ilmuwan tidak dapat menentukan mana yang mengorbit dan apa yang sebenarnya mengorbit bintang tersebut. Sementara para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa TIC 400799224 adalah sistem bintang biner, mereka menduga bahwa objek misterius yang mengorbit salah satu bintang mungkin sebuah asteroid atau bahkan sebuah planet.

Apakah itu asteroid atau planet?

Dalam makalah mereka yang diterbitkan di Jurnal Astronomi, para astronom mencatat bahwa kedua bintang terpisah 300 unit astronomi, dan AU adalah jarak antara Bumi dan Matahari. Dia juga menyatakan bahwa penurunan cahaya bintang terutama disebabkan oleh awan debu yang dikeluarkan oleh asteroid/planet yang diduga.

Tim peneliti percaya bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh awan debu daripada benda langit penuh karena mereka tidak mencatat fluktuasi setelah setiap transit oleh planet/asteroid. Sebuah “transit” adalah fase di mana benda langit melintasi wajah bintangnya, menyebabkan gerhana dan menyebabkan fluktuasi cahaya.

TESS adalah observatorium luar angkasa dengan satu-satunya fungsi untuk menemukan planet ekstrasurya dengan merekam penurunan ini dan menemukan dunia asing. Namun, para ilmuwan menghadapi beberapa kebingungan tentang temuan mereka, karena awan debu, yang mereka lihat menyebabkan fluktuasi cahaya, jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Hal ini membuat tim berasumsi bahwa segala sesuatu yang mengorbit bintang sedang hancur. Sementara itu, para ilmuwan melanjutkan studi mereka untuk menentukan dengan tepat apa yang mengorbit bintang dan seberapa besar ukurannya.

Selengkapnya tentang TESS NASA

Diluncurkan pada tahun 2018, TESS dikembangkan untuk mempelajari bintang yang 30 hingga 100 kali lebih terang daripada yang diamati selama misi Kepler dan K2 untuk menemukan planet ekstrasurya. NASA mengatakan TESS memudahkan untuk menindaklanjuti pengamatan menggunakan teleskop berbasis darat dan luar angkasa. Sejauh ini, TESS telah menemukan 172 exoplanet dengan 4.703 kandidat exoplanet menunggu konfirmasi.

(Gambar: NASA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *