Teleskop Hubble NASA mengungkapkan bahwa alam semesta mengembang 5-9% lebih cepat dari yang diperkirakan

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa alam semesta kita berkembang pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, menerbangkan bintang dan galaksi. Teori ini kini telah didukung oleh hasil baru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA yang menawarkan pandangan yang sama sekali baru. Para astronom, setelah menganalisis data terbaru dari hubbel, menemukan bahwa ekspansi kosmik ini terjadi lebih cepat dari prediksi model ilmiah.

Ekspansi terjadi 5-9% lebih cepat

Para astronom sampai pada kesimpulan bahwa ekspansi kosmik berada pada tingkat 5-9% lebih cepat dari yang diharapkan, melalui sebuah penelitian yang terdiri dari kumpulan data besar yang telah mereka kumpulkan selama bertahun-tahun. Fenomena alam semesta terbang menjauh dan galaksi-galaksi terbang menjauh ini didasarkan pada teori yang disebut “Tegangan Hubble,” yang menurutnya, semakin jauh suatu objek dari Bumi, semakin cepat ia akan hanyut. Teori ini dinamai astronom Edwin Hubble, yang pertama kali mengamati fenomena dan berteori bahwa alam semesta telah tumbuh tak terduga sejak Big Bang hampir 14 miliar tahun yang lalu.

Adam Rees, astronom dari Johns Hopkins University, Space Telescope Science Institute, dan penulis utama studi tersebut mengatakan kepada National Geographic, “Alam semesta tampaknya memberikan banyak kejutan kepada kita, dan itu hal yang baik karena membantu kita belajar.” Adapun untuk mengukur tingkat ekspansi saat ini, para astronom telah melakukannya melalui dua metode dasar yang melibatkan pengukuran jarak antara planet kita dan bintang-bintang terdekat dan pemetaan cahaya redup yang berasal dari alam semesta awal. Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa metode yang disebutkan sangat penting untuk memahami alam semesta melalui hampir 14 miliar tahun sejarahnya. Menurut para ahli, mereka telah mengamati beberapa jenis bintang dan ledakan bintang, 42 khususnya, untuk mengukur jarak antara kita dan galaksi terdekat.

Meskipun hasil penelitian belum dipublikasikan di The Astrophysical Journal, Reis mengatakan penemuan baru mereka juga dapat membantu menguraikan energi gelap, materi gelap dan radiasi gelap, yang tidak dapat dilacak tetapi membentuk 95% dari alam semesta. Namun, ada sedikit ketidakpastian di antara para peneliti karena mereka mengatakan laju ekspansi saat ini tidak dapat dijelaskan bahkan dengan mempelajari energi gelap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *