Teleskop Hubble NASA menangkap perubahan iklim di Jupiter dan Uranus

Teleskop Hubble NASA menangkap perubahan iklim di Jupiter dan Uranus

Sejak peluncuran Teleskop Antariksa Hubble NASA pada tahun 1990, NASA telah secara aktif melacak evolusi dan pembentukan galaksi, lubang hitam, materi gelap, dan banyak lagi. Selain itu, teleskop Hubble telah menjadi pengamat aktif cuaca antarplanet untuk eksoplanet gas. Nah, Hubble kini telah membuat pengamatan yang menakjubkan tentang planet raksasa Jupiter.

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, program Extraterrestrial Planet Telescope (OPAL) telah memberi kita pemandangan planet raksasa yang menakjubkan dan selalu berubah. Melalui program ini, Hubble telah mengamati bahwa cuaca Jupiter sering berbadai di garis lintang utara yang rendah, menampilkan serangkaian badai bergantian yang menciptakan “jalan pusaran” yang berbicara secara astronomis.

Kadang-kadang, badai ini bertemu, saran NASA, menghasilkan badai yang lebih intens dan lebih besar yang dapat menyaingi ukuran Bintik Merah Besar. Baru-baru ini, pada 6 Januari 2023, bulan jingga Jupiter, Io, tertangkap di tengah-tengah awan planet yang beraneka ragam. Ilmuwan dan astronom menjelaskan bahwa permukaan Io menampilkan berbagai warna karena belerang berbeda bentuk pada suhu yang berbeda.

Baca juga: Apakah Anda mencari ponsel pintar? Untuk memeriksa pencari ponsel

Hubble NASA memantau perubahan cuaca di Uranus

Sementara itu, Teleskop Antariksa Hubble NASA juga mengamati perubahan cuaca di Uranus. Dengan memiringkan sumbu rotasinya secara ganjil hanya delapan derajat dari bidang orbitnya, Uranus memperlihatkan orientasi “horizontal” yang nyata. Hipotesis baru-baru ini menunjukkan bahwa planet tersebut pernah memiliki bulan masif yang menyebabkan ketidakstabilan gravitasi, yang akhirnya menyebabkan tabrakan. NASA mengatakan bahwa “konsekuensi dari kemiringan planet adalah pada rentang waktu hingga 42 tahun, bagian belahan bumi sama sekali tidak terkena sinar matahari.”

Ukuran dan kecerahan Tutup Arktik dipantau oleh Hubble, dan terus bertambah terang setiap tahun. Para astronom terlibat dalam proses pemisahan berbagai faktor seperti sirkulasi atmosfer, sifat partikel, dan proses kimia untuk menentukan bagaimana pengaruhnya terhadap pergeseran musim tutup kutub. Pandangan Hubble terbaru dari Uranus menunjukkan bahwa kutub utara planet itu sekarang miring ke arah matahari. Perlu dicatat bahwa teleskop Hubble membandingkan pandangan Uranus pada tahun 2014 versus 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *