PM Lee, Menlu RI Bahas Kerja Sama Bilateral, Bangun Hubungan Kuat

PM Lee, Menlu RI Bahas Kerja Sama Bilateral, Bangun Hubungan Kuat

SINGAPURA – Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto membahas hubungan kedua negara saat bertemu pada Selasa (31 Mei).

“Kami melakukan diskusi yang baik tentang kerja sama bilateral kami dan membangun hubungan yang kuat antara Singapura dan Indonesia,” tulis Perdana Menteri Lee dalam posting Facebook tentang pertemuan mereka di Astana.

“Ekonomi digital, energi terbarukan, keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia adalah prioritas bagi kedua negara, dan kami dapat berbuat lebih banyak untuk memperkuat ikatan kami di bidang ini,” tambahnya.

Perdana Menteri Lee mengatakan dia menegaskan kembali dukungan Singapura untuk proses G20 dan kepresidenan G20 Indonesia pada pertemuan tersebut.

“Saya doakan Indonesia sukses KTT G20 November mendatang,” tulisnya.

G20 menyatukan ekonomi terbesar di dunia. Kepresidenannya, yang bergilir setiap tahun, mencakup serangkaian pertemuan menjelang KTT akhir tahun yang dihadiri oleh para pemimpin negara anggota dan tamu undangan.

KTT tahun ini akan diadakan di Bali.

Pada hari Selasa, Bapak Airlangga juga mewakili Indonesia sebagai Ketua G20 pada dialog kedua Global Governance Group (3G) dengan Tripartit Group of Twenty. Troika terdiri dari negara yang memegang kursi kepresidenan G20, pendahulu dan penerusnya.

Dialog yang digelar di Kementerian Luar Negeri tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan dan dihadiri oleh 22 duta besar dan perwakilan negara anggota 3G. Generasi Ketiga adalah kelompok informal yang terdiri dari 30 anggota kecil dan menengah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Singapura bukan anggota G-20, tetapi telah diundang untuk berpartisipasi dalam beberapa KTT G-20 sebelumnya dan pertemuan terkait sebagai penyelenggara pertemuan generasi ketiga.

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Dr Balakrishnan mengatakan dia berterima kasih kepada Indonesia atas komunikasi aktifnya dengan anggota di luar G20 seperti 3G, menambahkan bahwa dia menjamu Airlangga untuk makan siang.

READ  SUV Mahindra BE.05 EV yang sangat dinantikan telah diuji untuk pertama kalinya di India

“Hanya melalui pluralisme berbasis aturan dan kerja sama yang erat, kita dapat mengatasi tantangan global utama, termasuk ketahanan rantai pasokan, pembangunan berkelanjutan, dan keadaan darurat kesehatan masyarakat,” tulis Dr. Balakrishnan. Ia mengatakan telah berdiskusi dengan Pak Airlangga kerjasama di bidang-bidang seperti komunikasi, ketahanan pangan dan ketahanan energi.

Jaringan 3G, yang diserukan oleh Singapura pada tahun 2009, bertujuan untuk mempromosikan dialog yang lebih besar antara G-20 dan keanggotaan PBB yang lebih luas.

“Jaringan 3G akan terus mendukung pekerjaan penting G20 di tengah tantangan yang kita hadapi di dunia yang lebih berbahaya dan tidak pasti,” tulis Dr. Balakrishnan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *