Peneliti Yale menemukan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan–melalui waktu lintas benua

Peneliti Yale menemukan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan–melalui waktu lintas benua

Britania Raya: Universitas Yale Para peneliti telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memahami cara meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam usus manusia. Ini mungkin memiliki implikasi yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan usus dan kesehatan manusia secara umum. Temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal Ilmu.

Para peneliti, yang dipimpin oleh ahli genetika Eduardo Groizmann, menemukan bahwa ketika karbon langka, bakteri usus umum yang disebut Bacteroides thetaiotaomicron menyimpan molekul untuk faktor transkripsi penting dalam kompartemen bebas membran. Ini membuat faktor transkripsi bekerja lebih keras, mengubah cara ratusan gen bakteri diekspresikan. Beberapa gen ini membantu bakteri menjajah usus dan mengontrol jalur metabolisme.

– iklan –

Para peneliti percaya bahwa kompartemen tanpa membran ini adalah metode utama “Bagus” bakteri untuk mengendalikan usus mamalia. Ini karena meskipun bakteri usus dapat mengakses nutrisi yang dicerna oleh inang, ada juga periode waktu yang lama di mana organisme inang tidak makan. Kekurangan nutrisi, terutama karbon, menyebabkan pertumbuhan agen kolonisasi pada flora usus yang baik.

Terobosan itu muncul setelah Grosman memperhatikan bahwa faktor transkripsi dari Bacteroides thetaiotaomicron jauh lebih besar daripada protein homolog lainnya dari spesies bakteri lain. Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa bakteri tidak dapat bertahan hidup di usus tikus jika protein yang sama tidak memiliki segmen ekstra yang hilang.

– iklan –

Sekuestrasi faktor transkripsi dicapai melalui pemisahan fase cair dan cair, yang merupakan fenomena yang ditemukan di mana-mana di berbagai sel, termasuk sel manusia.

Ini telah dikenal selama lebih dari seratus tahun tetapi umumnya dikaitkan dengan stres pada organisme eukariotik. Para peneliti sekarang telah menetapkan bahwa itu terjadi pada bakteri usus komensal, yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di usus.

– iklan –

Terobosan ini dapat membantu mengembangkan perawatan probiotik baru untuk kesehatan usus. Para peneliti percaya bahwa dengan memanipulasi organisme yang rentan terhadap efek ini, dimungkinkan untuk meningkatkan organisme yang bermanfaat bagi manusia.

Baca juga: Sumbu Usus: Bagaimana Mikrobioma Usus Mengontrol Otak

  • Russell Chatraj

    Lulusan teknik mesin, menulis tentang sains, teknologi, dan olahraga, mempelajari fisika dan matematika, juga bermain kriket secara profesional dan sangat menyukai binaraga.

    Lihat semua posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *