Indonesia dan PH mengadakan pertemuan tentang masalah kelautan dan laut

Direktur Hukum dan Perjanjian Daerah Kemlu Bibab AKN Djundjonan (kiri) dan Asisten Menteri Kelautan dan Kelautan Kemlu Maria Angela Ponce.  Foto milik DFA-MOAO

Direktur Hukum dan Perjanjian Daerah Kemlu Bibab AKN Djundjonan (kiri) dan Asisten Menteri Kelautan dan Kelautan Kemlu Maria Angela Ponce. Foto milik DFA-MOAO

Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada tahun 2003, Indonesia dan Filipina mengadakan pertemuan kesebelas Joint Permanent Working Group on Marine and Oceanic Concerns (JPWG-MOC) melalui konferensi video pada 24 Mei.

JPWG-MOC adalah forum utama untuk bertukar pandangan tentang masalah maritim untuk Filipina dan Indonesia, yang dipimpin oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Kelautan dan Kelautan Maria Angela Ponce dan Direktur Urusan Hukum dan Perjanjian Regional untuk Indonesia. Departemen Luar Negeri Bebeb AKN Djundjunan.

Kedua belah pihak sepakat untuk bergerak maju dengan implementasi perjanjian Filipina-Indonesia tentang penetapan batas-batas zona ekonomi eksklusif, yang paling menonjol adalah produksi bersama peta laut dan pembentukan mekanisme interkomunikasi.

Mereka juga sepakat untuk melanjutkan dengan Memorandum of Understanding on Maritime Security Cooperation antara Philippine Coast Guard (PCG) dan Badan Keamanan Maritim Indonesia (BAKAMLA), dan untuk mengambil langkah-langkah persiapan menuju negosiasi formal untuk menentukan batas landas kontinen yang tumpang tindih.

Filipina dan Indonesia juga membahas kerja sama dalam isu-isu multilateral, termasuk negosiasi PBB yang sedang berlangsung tentang keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional (BBNJ), rancangan peraturan tentang eksploitasi sumber daya mineral di wilayah ISA, dan minat Indonesia untuk menjadi Pengamat di Dewan Arktik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *