Sektor Pertanian Dukung Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi: Pemerintah

Sektor Pertanian Dukung Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi: Pemerintah

PADANG, Sumatera (Antara) – Sektor pertanian menjadi tumpuan perekonomian Indonesia selama tiga tahun terakhir di tengah pandemi global COVID-19, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Di masa pandemi COVID-19, hanya sektor pertanian yang tumbuh. Bukan Kementerian Pertanian yang memberikan data, tapi Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Mentan di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan Limbo itu disampaikan saat peresmian Pekan Tani dan Nelayan Indonesia (Binas Tani) Nasional ke-16 yang digelar 10-15 Juni 2023 di Lanud Sutan Sahir, Padang, Sumatera Barat.

Karena pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh selama pandemi, Menkeu mengucapkan terima kasih kepada para gubernur, bupati, dan walikota, khususnya para petani dan nelayan di seluruh Indonesia, yang telah membantu menyelamatkan perekonomian negara.

“Presiden mengucapkan terima kasih bahwa kita (sektor pertanian) dapat menjadi bantalan ekonomi dan menjadikan Indonesia sebagai negara terbaik dalam menghadapi disrupsi COVID-19,” ujarnya.

Berdasarkan data, nilai ekspor Indonesia meningkat signifikan, dari 300 triliun rupiah (sekitar 20,14 miliar dolar AS) menjadi 665 triliun rupiah (sekitar 44,66 miliar dolar AS), katanya.

Dalam sambutannya, Menteri juga menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo mengimbau dan mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja untuk kemajuan sektor pertanian.

Pemerintah daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten hendaknya dapat membangun kerjasama dengan bank-bank milik negara untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri mencatat, “Program KUR adalah program presiden dan telah mendapat pengakuan dari dunia, sehingga harus dimanfaatkan.”

Pada 2020, dana KUR yang digunakan sektor pertanian sebesar 55 triliun rupee (sekitar 3,69 miliar dolar AS), dan tingkat kredit bermasalah hanya 0,03 persen. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa petani di Indonesia dapat dipercaya untuk menggunakan uang yang disediakan oleh bank.

READ  Kampung Bahari Nusantara mendukung tujuan emas Indonesia: maritim

Berita terkait: Sekitar $1,57 miliar dikumpulkan untuk Dana Pandemi: Pemerintah
Berita terkait: Generasi muda harus tingkatkan sektor pertanian untuk bangun ketahanan pangan: Gubernur
Berita terkait: FAO memuji kinerja sektor pertanian Indonesia

Diterjemahkan oleh: Muhammad Zulfikar Warka Adji
Editor: Aziz Karmala
Hak Cipta © Antara 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *