Forum C20 Penting, Tawarkan Solusi G20: Hartarto

Forum C20 Penting, Tawarkan Solusi G20: Hartarto

Nusa Dua, Bali (Antara) – Civil 20 (C20) merupakan forum penting yang terus menghadirkan ide dan solusi untuk G20, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto.

“Sebagai wadah organisasi masyarakat sipil (CSO) di seluruh dunia untuk menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap para pemimpin G20, C20 memainkan peran vital dalam menjawab tantangan global, yaitu kesehatan, digitalisasi, perubahan iklim, serta ketidakstabilan geopolitik di G20,” Hartarto mengatakan pada pertemuan dan upacara kick-off G20. Di Nusa Dua Bali pada hari Senin “termasuk apa yang terjadi di Eropa”.

Ia juga mengatakan sangat berharap C20 akan fokus menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi semua orang.

“Kepresidenan Indonesia berkomitmen untuk mendukung dan menerima masukan dari setiap organisasi masyarakat sipil tentang tantangan saat ini,” tambahnya.

Hartarto mengatakan, keberhasilan kepresidenan Indonesia juga tidak lepas dari kontribusi seluruh delegasi.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan menyambut baik C20 yang akan didukung oleh tujuh working group tersebut. Yang pertama berfokus pada akses ke vaksin dan kesehatan global; Kedua tentang lingkungan, keadilan iklim dan transisi energi, jelasnya.

Ketiga: Pembangunan, tujuan pembangunan berkelanjutan dan upaya kemanusiaan. Keempat: Pendidikan, digitalisasi dan ruang sipil. Kelima, kesetaraan gender. Keenam adalah anti korupsi dan ketujuh adalah pajak dan pembiayaan berkelanjutan.

Berita terkait: G20 harus mempromosikan transisi ke energi hijau: ketua bersama G20

Menteri mengatakan bahwa isu-isu kunci ini harus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang nyata sehingga masyarakat dapat memetik manfaatnya.

“Isu-isu ini tidak hanya penting bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi masyarakat global,” tambahnya.

Dia mencatat bahwa isu-isu utama G20 terkait erat dengan agenda kepresidenan Indonesia, yaitu memperkuat infrastruktur kesehatan global, mendorong transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

READ  Elon Musk menemukan kasus penggunaan baru untuk Dogecoin

“Dalam pendekatan kami, kami menyebut tanpa kerja sama, pemulihan ekonomi global tidak akan terjadi. Pemerataan akses vaksin akan mahal; tanpa kerja sama tidak akan ada perdamaian dan kemakmuran,” kata Hartarto.

Inilah alasan mengapa Indonesia memilih “pulih bersama, pulih lebih kuat” sebagai tema kepemimpinan kelompoknya, kata Hartarto, seraya menambahkan bahwa Indonesia siap memimpin ekonomi yang maju dan maju, sekaligus menjadikan pemulihan global sebagai tujuan bersama.

Sementara itu, President C20 Indonesia Group Sujeng Bhajiju mengatakan Indonesia akan menggelar pertemuan perdana “Listening to the World” di Bali pada 7-9 Maret 2022.

Ia menambahkan, topik besar tersebut dipilih untuk mencerminkan komitmen masyarakat sipil Indonesia untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sipil global dalam menjalankan amanat G20 pada masa kepresidenan Indonesia di G20.

“(Ini akan) sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, bahwa kepresidenan Indonesia di G20 harus mengusung semangat solidaritas dan inklusi, serta menjadikan posisi kita sebagai perwakilan negara berkembang dan mendengarkan aspirasi negara miskin di proses pembuatan kebijakan G20,” kata Sujeng Bhajiju.

Ia menambahkan, upacara pembukaan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, pembangunan, perpajakan global dan transisi energi, hingga masalah yang dihadapi perempuan dan kelompok rentan dan terpinggirkan melalui sesi presentasi dan dialog.
Berita terkait: Madani 20 menyerukan diakhirinya permusuhan di Ukraina
Berita terkait: Warga sipil dan sektor swasta berperan dalam upaya antikorupsi: ACWG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *