Alam hari ini | Belanda adalah salah satu dari lima negara UE teratas dengan jumlah impor terkait deforestasi tertinggi

Laporan baru dari World Wildlife Fund (WWF) ‘Peningkatan: Dampak berkelanjutan dari konsumsi UE terhadap alam (pdf: 17.8 MB) menggarisbawahi perlunya undang-undang Uni Eropa yang kuat dan mengikat yang akan dengan cepat mengurangi jejak Eropa yang sangat besar di kawasan tropis.

Selama tahun-tahun ini, rata-rata 5 meter persegi per orang Eropa ditebang. Bagi Belanda, ini hampir empat kali lipat (18 meter persegi) per kapita, sejauh ini merupakan ekonomi terbesar di Eropa. Ini sebagian karena kami menggunakan banyak bahan mentah untuk produk ekspor seperti daging. Kirsten Schuijt, Direktur Dana Satwa Liar Dunia (WWF Belanda) meyakini bahwa kita tidak bisa hanya menyebut negara seperti Brasil dan Indonesia sebagai biang keladinya. “Di atas segalanya, kita harus meletakkan tangan kita di dada kita sendiri. Setelah Cina, UE adalah pengimpor produk terbesar dari kawasan yang terdeforestasi, dan Belanda memiliki tanggung jawab tambahan sebagai pengimpor utama. “Jika terserah Schuijt, Komisi Eropa akan menyusun undang-undang pada bulan Juni tahun ini untuk memastikan bahwa hanya produk yang bebas dari Deforestasi, perusakan alam dan pelanggaran hak asasi manusia. Menurut WWF, undang-undang tersebut harus benar-benar melampaui tindakan sukarela. Perusahaan membutuhkan standar yang jelas yang harus mereka patuhi.

Dampak terbesar pada hutan tropis dan cagar alam

Deforestasi ilegal di SumateraData menunjukkan bahwa kedelai untuk pakan ternak, minyak sawit, dan daging dari Amerika Selatan dan Asia Tenggara memiliki dampak terbesar terhadap hutan dan satwa liar lainnya di daerah tropis seperti sabana di Cerrado di Brasil. Misalnya, lebih dari 80 persen kedelai yang diekspor ke Eropa ditujukan untuk pakan ternak. Pada 2018, 23 persen kedelai impor berasal dari sabana di Cerrado. Minyak sawit digunakan dalam banyak produk, mulai dari margarin dan deterjen pakaian hingga lipstik. Pada 2014, sekitar 45 persen minyak sawit impor digunakan untuk bahan bakar nabati.

“Deforestasi di daerah tropis dan perusakan ekosistem untuk produk pertanian sehubungan dengan impor ke UE dapat diukur dan transparan. Oleh karena itu, tidak dapat lagi diabaikan, ”kata Michael Lathuilliere, kepala penyelidik Institut Lingkungan Stockholm.

Menjelang akhir tahun lalu 1,2 juta orang EropaBanyak orang Belanda di antara mereka meminta UE untuk mengeluarkan undang-undang yang ambisius untuk melindungi hutan dan kawasan alam lainnya di seluruh dunia.

Teks: WWF Belanda
Foto: Kompos Alain, WWF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *