Genomik komparatif membantu peneliti lebih memahami genom manusia – Berita Terbaru Jammu dan Kashmir |  pariwisata

Genomik komparatif membantu peneliti lebih memahami genom manusia – Berita Terbaru Jammu dan Kashmir | pariwisata

New Delhi, 29 April:
Para ilmuwan telah menemukan bahwa setidaknya 10 persen genom manusia sangat terkonservasi di seluruh spesies, dengan banyak dari wilayah ini terletak di luar gen penyandi protein.
Mereka juga menemukan bahwa lebih dari 4.500 item terawetkan hampir sempurna di lebih dari 98 persen spesies yang diteliti. Temuan ini merupakan bagian dari serangkaian studi yang diterbitkan dalam jurnal Science oleh 150 peneliti di tujuh zona waktu, termasuk Amerika Serikat dan Swedia, untuk menyusun Proyek Zoonomia. Para ilmuwan di Project Zoonomia bekerja untuk mengatalogkan keanekaragaman genom mamalia dengan membandingkan sekuens DNA dari 240 spesies yang masih ada saat ini, dari babi hutan dan gajah sabana Afrika hingga hyrax dan dyzebo batu berbintik kuning.
Studi ini menemukan bahwa daerah yang paling lestari, yang berubah lebih lambat daripada fluktuasi acak dalam genom, terlibat dalam perkembangan embrionik dan pengaturan ekspresi RNA.
Daerah yang sering berubah, kata para peneliti, membentuk interaksi hewan dengan lingkungannya, misalnya melalui respons imun atau evolusi kulitnya.
Para peneliti juga mengidentifikasi bagian genom yang terkait dengan beberapa ciri luar biasa di dunia mamalia, seperti ukuran otak yang tidak biasa, indra penciuman yang unggul, dan kemampuan untuk hibernasi selama musim dingin.
Berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati, para peneliti menemukan bahwa mamalia dengan lebih sedikit perubahan genetik di lokasi yang dilestarikan dalam genom lebih mungkin punah.
Mereka mengatakan bahwa bahkan hanya memiliki satu genom referensi per spesies dapat membantu para ilmuwan mengidentifikasi spesies yang berisiko, karena kurang dari 5 persen dari semua spesies mamalia memiliki genom referensi, meskipun lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk mengembangkan metode tersebut.
Melalui penelitian ini dan banyak makalah lainnya, tim Zoonomia telah menunjukkan bagaimana genomik komparatif tidak hanya dapat menjelaskan bagaimana beberapa spesies mencapai prestasi yang tidak biasa, tetapi juga membantu para ilmuwan lebih memahami bagian genom mana yang bekerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan dan penyakit. .
Dalam studi ini, para peneliti telah mengidentifikasi wilayah genom, terkadang satu huruf DNA, yang paling terlestarikan, atau tidak berubah, di seluruh spesies mamalia dan jutaan tahun evolusi—wilayah yang mungkin penting secara biologis.
Mereka juga menemukan bagian dari dasar genetik untuk ciri-ciri yang tidak biasa bagi mamalia seperti kemampuan untuk hibernasi atau mencium bau samar dari jarak bermil-mil jauhnya. Mereka telah mengidentifikasi spesies yang mungkin sangat rentan terhadap kepunahan, serta varian genetik yang paling mungkin memainkan peran kausal dalam penyakit langka dan umum pada manusia.
Temuan tersebut berasal dari analisis sampel DNA yang dikumpulkan oleh lebih dari 50 institusi berbeda di seluruh dunia, termasuk banyak dari San Diego Wildlife Alliance (AS), yang telah mengirimkan banyak genom dari spesies terancam atau hampir punah. (PTI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *