Menjamin pemerataan akses investasi bagi koperasi UMKM, investor besar

Jakarta (Antara) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan memastikan baik investor maupun koperasi di UMKM serta investor high net worth memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi di tanah air.

Tidak hanya investor dan investor besar asing, tetapi investor dari UMKM dan koperasi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan berperan dalam memajukan perekonomian negara, kata presiden pada Investor Daily Summit yang diikutinya secara virtual dari Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, akses dan kebebasan berinvestasi juga harus diberikan kepada investor dan koperasi berbasis UMKM.

“Saya ingin tekankan bahwa investasi jangan hanya dilihat (untuk kepentingan) investor besar. Pemerintah juga akan memberikan akses yang sama kepada UMKM dan koperasi,” kata Widodo.

Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong fasilitasi investasi bagi berbagai pihak. Dia melanjutkan: Saya sudah membentuk satgas percepatan investasi, berdasarkan Perpres Nomor 11 Tahun 2021.

Pokja ini dipercaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para pelaku di dunia usaha dan mendorong kerjasama antara investor besar dengan perusahaan mikro, kecil dan menengah, jelas Presiden.

Dia mencatat, sistem aplikasi individu online berbasis risiko yang menjadi acuan bagi seluruh pengambil kebijakan dalam mengeluarkan izin telah diterapkan untuk kenyamanan UMKM dan koperasi.

“Ini dalam rangka (penyediaan) perizinan berusaha secara elektronik, cepat dan efisien,” kata Widodo.

Berita terkait: Menkeu dorong modernisasi usaha mikro, kecil dan menengah untuk mendukung sektor pariwisata

Dia mencontohkan, kemudahan perizinan dan usaha terserap dalam undang-undang penciptaan lapangan kerja. Ia mengatakan, undang-undang yang komprehensif ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi UMKM dan koperasi, serta memudahkan perizinan.

Ia menambahkan, “Penyederhanaan izin usaha di pusat dan daerah, penerapan izin usaha berbasis risiko, dan berbagai insentif lainnya diharapkan dapat meningkatkan minat investor, terutama dari dalam negeri.”

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti realisasi pembiayaan investasi meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi Rp25,6 triliun pada paruh pertama tahun 2021 dari Rp6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Realisasi pembiayaan investasi semester I sebesar Rp25,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2020,” kata Menkeu saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta dini hari. minggu ini.

Dia menjelaskan, pembiayaan investasi tersebut terdiri dari investasi untuk Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 15,6 triliun dan investasi pemerintah sebesar Rp 10 triliun untuk daerah melalui Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Sekali lagi ini di bawah batas utang negara, tapi bisa membantu semua elemen di daerah,” tegas Indrawati.

Ia menambahkan, dana tersebut telah diarahkan ke Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) BLU untuk pembangunan 93.792 unit dari 157.500 rumah yang ditargetkan dalam Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Berita terkait: Menkeu cari peran yang lebih besar bagi UMKM dalam mendongkrak perekonomian Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *