Tuhan Maha Digdaya, NASA Bingung dengan Satu Planet yang Seharusnya Binasa – Manadopedia

Tuhan Maha Digdaya, NASA Bingung dengan Satu Planet yang Seharusnya Binasa – Manadopedia

NASA baru-baru ini menemukan sebuah planet besar yang berhasil bertahan dalam kondisi orbitnya meski berada di dekat sebuah bintang yang seharusnya akan menghancurkannya. Planet yang dikenal sebagai Planet 8 Ursae Minoris b ini mengorbit dengan stabil dan hampir berbentuk lingkaran.

Penemuan ini dilakukan menggunakan satelit Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) yang dimiliki oleh NASA. Dengan bantuan TESS, tim peneliti berhasil menemukan Planet 8 Ursae Minoris b dan mengungkapkan bahwa proses pembentukan dan kehancuran sebuah planet itu lebih rumit daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam proses menjelang akhir hidupnya, bintang seperti Matahari akan menghabiskan bahan bakar nuklir dan mengalami perubahan menjadi raksasa merah. Pada masa ini, bintang tersebut akan membesar dan menghancurkan planet-planet yang berada di sekitarnya. Namun, Planet 8 Ursae Minoris b justru terlihat semakin mengorbit di dekat bintangnya.

Ada dua kemungkinan yang dapat dijelaskan mengapa planet ini berhasil selamat dari pengaruh bintangnya yang menghancurkan. Pertama, Planet 8 Ursae Minoris b mungkin saja berhasil menghindari penggabungan dua bintang yang terjadi di sekitarnya. Kedua, planet ini bisa saja terbentuk dari puing-puing hasil penggabungan tersebut.

Proses pengamatan menggunakan TESS dilakukan dengan mengikuti pola osilasi pada bintang yang memahami fase raksasa merah. Tim peneliti yang terlibat dalam penemuan ini telah mengungkapkan temuan mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Nature dengan judul “A Close-in Giant Planet Escapes Engulfment by Its Star”. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam memahami pembentukan dan kehancuran planet di seluruh alam semesta.

Dengan ditemukannya Planet 8 Ursae Minoris b yang mampu bertahan dalam kondisi yang tidak biasa ini, para ilmuwan kini memiliki pengetahuan baru tentang kompleksitas proses alam semesta. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa peristiwa pembentukan dan kehancuran planet tidak selalu dapat diprediksi dengan mudah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *