Pihak berwenang mengevakuasi hampir 1.300 warga untuk mengantisipasi letusan Gunung Merapi – Nasional

Pihak berwenang tanggap darurat telah mengevakuasi 1.294 warga dari berbagai wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah di sekitar Gunung Merapi untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas vulkanik, menyusul gempa tektonik gunung berapi yang terjadi pada Rabu sore dan analisis data selanjutnya yang menunjukkan bahwa magma di bawah gunung itu naik menjadi permukaan.

Daerah yang mungkin terkena dampak letusan antara lain Kabupaten Cangkringan Kabupaten Sleman di Provinsi Yogyakarta, Kabupaten Dukun di Kabupaten Magelang, Kabupaten Selo di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Kemalang di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.

Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan pihak berwenang setempat telah mengevakuasi 835 warga dari Kabupaten Magelang, 203 dari Sleman, 133 dari Boyolali, dan 123 dari Klaten.

“Mereka yang dievakuasi sebagian besar adalah orang-orang yang rentan, seperti orang tua, anak-anak, bayi, ibu hamil, penyandang disabilitas, dan ibu menyusui,” kata Raditya dalam keterangannya, Rabu, seperti dikutip dari Reuters. tempo.co.

Raditya memuji otoritas darurat setempat atas ketepatan mereka dalam mitigasi dan tanggap bencana dengan mengevakuasi penduduk mereka ke “desa kembar”.

Baca juga: Gunung Merapi memuntahkan lahar di tengah aktivitas vulkanik yang meningkat

Pos-pos darurat di tempat pengungsian bersiaga sepanjang waktu untuk memberikan layanan kesehatan, sementara para relawan membantu menyiapkan dapur umum dan mendistribusikan kebutuhan pokok, katanya.

Raditya menambahkan, pemkot di empat kabupaten tersebut juga telah meningkatkan statusnya menjadi siaga (jam tangan) atau darurat (darurat), dua status tertinggi di bawah sistem peringatan gunung berapi empat tingkat negara, yang memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik ke sumber daya mitigasi bencana.

Otoritas lokal terus mengevaluasi tantangan kritis terhadap prosedur evakuasi untuk melakukan perbaikan yang diperlukan pada infrastruktur, komunikasi dan peralatan.

READ  Video muncul menunjukkan kru mengucapkan selamat tinggal beberapa minggu sebelum bencana

Plt Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arif Permana mengatakan pada Rabu bahwa dinas akan mulai memasang lampu darurat di sepanjang jalur evakuasi pada 17 November untuk mempersiapkan potensi evakuasi malam hari. Itu juga akan memasang lampu di tempat penampungan evakuasi dan kandang ternak darurat.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bencana Geologi (BPPTKG) menetapkan magma di bawah Merapi bergerak mendekati dasar kawahnya dengan memeriksa hiposentrum gempa tektonik gunung berapi pada Rabu.

Kolom gas yang dilepaskan selama acara mencapai ketinggian lebih dari 1,5 kilometer dari puncak gunung, kata Mt. Kepala Seksi Merapi Agus Budi Santoso dari BPPTKG Cabang Yogyakarta.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan tidak ada lahar segar yang muncul sejak 5 November, ketika status siaga gunung berapi dinaikkan, mengklarifikasi bahwa lahar yang dikeluarkan pada hari Minggu adalah lahar tua dari letusan sebelumnya yang copot selama gempa tektonik. (syk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *