Petaka Japan Masters 2023, Raksasa Sungai Gangga Dihancurkan Ganda Otot Super Dunia

Petaka Japan Masters 2023, Raksasa Sungai Gangga Dihancurkan Ganda Otot Super Dunia

Ganda putra Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty mengalami nasib tragis di babak pertama BWF World Tour Super 500 Japan Masters 2023. Mereka harus mengakui keunggulan ganda otot super dunia, Lu Ching Yao dan Yang Po Han.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal. Satwiksairaj dan Chirag berhasil memenangkan gim pertama dengan skor 21-16, menunjukkan performa yang cukup mengesankan. Namun, Lu dan Yang tidak tinggal diam dan bangkit pada gim kedua. Mereka berhasil menyamakan kedudukan dengan skor 18-21.

Pada gim penentuan, Satwiksairaj dan Chirag tampak kesulitan menghadapi permainan agresif Lu dan Yang. Meskipun mereka mencoba untuk memberikan perlawanan, Satwiksairaj dan Chirag harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 16-21. Hasil ini membuat mereka tereliminasi dari turnamen tersebut.

Lu Ching Yao dan Yang Po Han dikenal sebagai ganda otot super karena prestasi mereka sebelum pandemi COVID-19. Mereka aktif mengikuti turnamen selama setahun sejak Januari hingga November 2019. Tercatat, Lu dan Yang turun di 26 turnamen dan 3 kejuaraan dunia. Performa impresif mereka membuat mereka berhasil mendapatkan peringkat 8 ranking tur BWF. Hal ini mengantarkan mereka untuk lolos ke BWF World Tour Finals 2019 dengan perolehan poin total 86.130.

Meskipun harus tersingkir dari turnamen, penampilan Satwiksairaj dan Chirag patut diapresiasi. Dalam perjalanan mereka di BWF World Tour Super 500 Japan Masters 2023, mereka menunjukkan keterampilan dan semangat berjuang yang luar biasa. Mereka tetap menjadi harapan besar bagi Indonesia dalam meraih prestasi di dunia bulu tangkis.

Fans dan penggemar di Indonesia berharap agar Satwiksairaj dan Chirag terus berkembang dan mencapai prestasi yang lebih gemilang di masa depan. Semangat dan dukungan dari masyarakat Indonesia akan selalu ada untuk mendukung mereka dalam perjalanan karir mereka di dunia bulu tangkis internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *