Persatuan Wartawan Siwak dan mitranya dari Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk mempererat hubungan

Persatuan Wartawan Siwak dan mitranya dari Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk mempererat hubungan

(ketiga dari kiri) Gusti dan Jacqueline bertukar MoU disaksikan oleh Sotarmidje (kedua dari kiri).

Kuching (6 Juli): Sarawak Journalists Guild Federation (FSJA) dan Kalimantan Barat (Kalbar) Region (PWI) Indonesia hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat hubungan antara jurnalis dari kedua belah pihak.

MoU tersebut disaksikan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji M. Hum, MoU ditandatangani oleh Wakil Presiden Kedua FSJA Jacqueline David dan Presiden PWI Kalbar Gusti Yusri saat acara di kantor Gubernur di Pontianak.

Konsul Jenderal Malaysia di Pontianak Aziz Zakari Abdul Rahim, Presiden FSJA Andy Jung, staf Bagian Protokol dan Konsuler dari KJRI Kuching Alexander Legawa juga hadir.

Menurut Gusti, MoU tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama kedua pihak melalui pertemuan tahunan, dan diharapkan pertemuan pertama dapat dilakukan di Kuching, Pontianak, atau tempat yang akan ditentukan kedepannya.

Dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, kami akan membahas isu-isu terkini di bidang jurnalistik, teknologi informasi, sosial, ekonomi, olahraga, seni, pariwisata, pendidikan dan budaya.

“Kedua, kita juga akan saling bertukar informasi dari kedua belah pihak untuk membangun citra positif di Sarawak dan Kalbar, selain membangun silaturahmi melalui kegiatan jurnalistik,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara.

Sementara itu, Jung mengatakan, MOU tersebut akan memungkinkan FSJA dan PWI Kalbar untuk meningkatkan perekonomian negara masing-masing, khususnya dalam memasarkan produk dalam negeri.

“Di Sarawak kita akan melihat banyak penjualan produk-produk buatan Indonesia. Begitu pula ketika kita datang ke Indonesia, kita akan menemukan produk-produk dari Sarawak. Ini adalah salah satu tujuan kami untuk meningkatkan perekonomian di Sarawak dan Indonesia.

“Dari segi pariwisata, Sarawak memiliki banyak tempat yang menarik bagi wisatawan seperti Taman Nasional Mulu, Taman Nasional Niah, Jembatan Dar El Hana dan lain sebagainya,” ujarnya.

Pada saat yang sama, Alexandari menunjukkan bahwa Sarawak dan Kalimantan Barat memiliki kesamaan suku, budaya, bahasa, dan masakan.

“Banyak sektor yang bisa dijajaki lebih jauh untuk meningkatkan potensi pariwisata kedua negara diantaranya kerjasama dalam event budaya seperti Gawai Dayak, Sarawak Regatta, Pontianak Dragon Boat, cross border tour, dll,” ujarnya.

Delegasi FSJA yang terdiri dari 15 profesional media melakukan perjalanan empat hari ke Pontianak dari 5 hingga 8 Juli.

Perjalanan tersebut didukung oleh pemerintah Sarawak yang dipimpin oleh Perdana Menteri Datuk Patengjee Tan Sri Abang Johari Tun Obeng dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching.






Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *