Pengundian Piala Dunia U-20 di Indonesia telah dibatalkan setelah seruan agar Israel dilarang

Pengundian Piala Dunia U-20 di Indonesia telah dibatalkan setelah seruan agar Israel dilarang

Warga Indonesia meneriakkan slogan-slogan anti-Israel atas keikutsertaannya dalam turnamen di sebuah rapat umum di Jakarta
Warga Indonesia meneriakkan slogan-slogan anti-Israel atas keikutsertaannya dalam turnamen di sebuah rapat umum di Jakarta. Foto: ADEK BERRY/AFP
Sumber: Agence France-Presse

Pengundian Piala Dunia FIFA U-20 putra di Indonesia telah dibatalkan, kata para pejabat, beberapa hari setelah Gubernur Bali menyerukan pengusiran Israel dari kompetisi tersebut.

Tidak ada hubungan diplomatik formal antara kedua negara, dan dukungan untuk perjuangan Palestina di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia telah memicu penentangan lokal untuk menjadi tuan rumah tim Israel.

Pertandingan untuk turnamen 24 negara yang dimulai Mei dijadwalkan akan dipilih pada hari Jumat di Bali, tetapi FIFA membatalkan acara tersebut tanpa memberikan alasan atau menetapkan tanggal baru, kata Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Faktor yang mungkin dalam pembatalan lotre, kata para pejabat, adalah seruan Gubernur Bali Wayan Koster untuk melarang Israel atas kebijakannya terhadap Palestina dalam surat yang dikirim ke Kementerian Pemuda dan Olahraga bulan ini.

“Undian dibatalkan. Kami bisa memaklumi karena ada penolakan dari Gubernur Bali,” kata Anggota Pengurus Harian PSSI Arya Sinuliga dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu.

“Israel adalah peserta dan undian tidak dapat diadakan tanpa semua peserta.”

FIFA tidak menanggapi permintaan komentar.

Israel dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam turnamen setelah kualifikasi untuk pertama kalinya, dan Jakarta telah berjanji untuk melindungi partisipasinya.

Penyelenggara berharap bahwa tuan rumah Olimpiade oleh Israel di pulau mayoritas Hindu di Bali akan memberikan penyangga terhadap reaksi lokal, tetapi oposisi Koster telah meragukannya.

Sekitar 100 demonstran Muslim konservatif berbaris di ibukota, Jakarta, bulan ini untuk memprotes keterlibatan Israel.

Pejabat di Jakarta mengatakan mereka takut kehilangan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen besar pertama negara itu dan dikucilkan oleh badan penyelenggara jika situasinya tidak diselesaikan.

Negara ini juga menjadi tuan rumah turnamen di bawah awan salah satu bencana stadion terburuk dalam sejarah olahraga setelah 135 orang tewas dalam penyerbuan stadion di Jawa Timur pada bulan Oktober.

Pihak berwenang mencoba perlahan-lahan membangun kembali status negara setelah FIFA menangguhkan partisipasinya dalam sepak bola internasional pada 2015 selama setahun karena campur tangan pemerintah dalam federasi lokal.

Sumber: Agence France-Presse

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *