Pengembang antivirus McAfee ditemukan tewas di penjara setelah pengadilan menyetujui ekstradisi | Berita Dunia

John McAfee, pencipta perangkat lunak antivirus McAfee, ditemukan tewas di selnya di sebuah penjara dekat Barcelona, ​​​​seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Associated Press, Rabu.

Beberapa jam sebelumnya, pengadilan Spanyol telah mengeluarkan keputusan awal yang mendukung ekstradisinya ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuntutan pajak pidana.

Penjaga keamanan di Penjara 2 Brian, dekat kota timur laut Spanyol, berusaha menyadarkan McAfee, 75, tetapi tim medis penjara akhirnya mengkonfirmasi kematiannya, sebuah pernyataan dari pemerintah daerah Catalan mengatakan.

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama taipan AS, tetapi mengatakan dia adalah warga negara AS berusia 75 tahun yang menunggu ekstradisi ke negara itu. Sebuah sumber pemerintah Catalan yang mengetahui peristiwa tersebut, yang tidak berhak disebutkan namanya dalam laporan media, mengkonfirmasi kepada AP bahwa orang yang tewas itu adalah McAfee.

Pengadilan nasional Spanyol telah menyetujui ekstradisi pengusaha perangkat lunak anti-virus yang dipenjara John McAfee ke Amerika Serikat, di mana ia dicari atas tuduhan pajak pidana yang membawa hukuman penjara hingga 30 tahun.

Keputusan tersebut dapat diajukan banding dan ekstradisi akhir harus disetujui oleh kabinet Spanyol.

Jaksa Tennessee menuduh McAfee yang berusia 75 tahun melakukan penghindaran pajak setelah gagal melaporkan pendapatan dari mempromosikan cryptocurrency selama pekerjaan penasihatnya, serta pendapatan dari berbicara dan menjual hak atas kisah hidupnya untuk sebuah film dokumenter.

Tuduhan tersebut berkaitan dengan tiga tahun keuangan 2016 hingga 2018, menurut putusan pengadilan Spanyol pada hari Rabu.

Pengusaha itu ditangkap di Bandara Internasional Barcelona Oktober lalu. Seorang hakim memerintahkan McAfee untuk ditahan di penjara sambil menunggu hasil sidang ekstradisi.

Dalam sidang yang diadakan di videolink awal bulan ini, McAfee berpendapat bahwa tuduhan terhadapnya bermotif politik dan mengatakan dia akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara jika dia dikembalikan ke Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *