Pembangkit listrik penyimpanan pompa pertama di Indonesia untuk mendukung transisi energi

JAKARTA, 10 September 2021 – Dewan Eksekutif Bank Dunia hari ini: a pinjaman $ 380 juta Pengembangan pembangkit listrik penyimpanan pompa pertama di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik selama permintaan puncak dan pada saat yang sama mendukung tujuan transisi energi dan dekarbonisasi negara.

“Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca antara lain melalui pengembangan energi terbarukan, konservasi energi dan penggunaan teknologi energi bersih. Pengurangan emisi di sektor energi didorong oleh pembangkitan energi baru dan terbarukan serta penerapan efisiensi energi,” ditelepon Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia.

Lebih dari 80 persen listrik yang dihasilkan untuk jaringan Jawa-Bali, yang menggerakkan 70 persen populasi negara, berasal dari bahan bakar fosil. Langkah penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia adalah pengembangan sistem penyimpanan energi untuk memungkinkan integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan. Pembangkit listrik penyimpanan yang dipompa memainkan peran penting dalam hal ini.

Pembiayaan tersebut mendukung pembangunan PLTU Upper Cisokan antara Jakarta dan Bandung dengan output yang diharapkan sebesar 1.040 MW. Pembangkit akan memiliki kapasitas pembangkit listrik yang signifikan untuk memenuhi permintaan puncak, memiliki kapasitas penyimpanan yang signifikan untuk penetrasi energi terbarukan yang lebih besar dan, karena kedekatannya dengan dua pusat permintaan utama, mengurangi beban transmisi yang meningkat di jaringan. Hasilnya, konsumen di Jawa dan Bali akan diuntungkan dengan pasokan listrik yang lebih ramah lingkungan dan andal.

“Kami sangat senang dengan proyek ini karena ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. Ini menandai titik balik dalam jalur dekarbonisasi Indonesia. Bank Dunia akan terus mendukung Indonesia dalam upayanya mencapai pembangunan yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif yang akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia sekarang dan di masa depan.” ditelepon Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Pembangkit listrik penyimpanan yang dipompa menggunakan dua reservoir air pada ketinggian yang berbeda. Pada saat permintaan listrik rendah atau ketika ada banyak pembangkit dari sumber energi bersih seperti energi matahari, listrik dari jaringan listrik digunakan untuk memompa air ke hulu sungai. Listrik dihasilkan pada waktu beban puncak, biasanya pada malam hari ketika air mengalir ke kapal selam dengan turbin, ketika biaya produksi listrik tinggi.

Proyek ini akan membantu meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi sistem dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan, sehingga meningkatkan keandalan dan kualitas layanan listrik di Jawa dan Bali. Selain itu, pemerintah harus didukung dalam mengintegrasikan variabel energi terbarukan ke dalam jaringan Jawa-Bali dan dalam melakukan hal ini dengan cara yang berkelanjutan secara ekologis dan sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *