Para pengunjuk rasa di Prancis menyerbu markas orang terkaya di dunia.  Lihat gambar

Para pengunjuk rasa di Prancis menyerbu markas orang terkaya di dunia. Lihat gambar

“Jika Anda mencari uang untuk mendanai pensiun, keluarkan dari kantong miliarder,” kata seorang pengunjuk rasa.

Demonstran menentang rencana tidak populer Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun baru-baru ini menargetkan markas besar grup mewah LVMH (Moët Hennessy Louis Vuitton). Grup tersebut dipimpin oleh Bernard Arnault, orang terkaya di dunia. Demikian forbesdia dan keluarganya bernilai lebih dari $240 miliar.

Insiden itu terjadi Kamis dalam unjuk rasa terakhir kemarahan menjelang keputusan penting tentang apakah tindakan itu memenuhi standar konstitusional. Para pengunjuk rasa juga terlihat memegang spanduk bertuliskan: “Macron (Presiden Prancis), ambil uang dari Bernard (CEO Prancis dari perusahaan barang mewah terbesar di dunia LVMH, Bernard Arnault), semuanya akan baik-baik saja.”

Demonstran memegang spanduk bertuliskan “Macron (Presiden Prancis), ambil uang dari Bernard (CEO Prancis dari perusahaan barang mewah terbesar di dunia LVMH, Bernard Arnault), semuanya akan baik-baik saja”.

Ratusan aktivis mengalir melalui pintu depan gedung LVMH di Avenue Montaigne, tempat Kepala Bernard Arnault berkantor. Gambar dari adegan kacau menunjukkan pengunjuk rasa menaiki eskalator menuju ke tingkat yang lebih tinggi dari gedung perkantoran. Pos New York dilaporkan.

“Jika Anda mencari uang untuk mendanai pensiun, keluarkan dari kantong miliarder,” kata pengunjuk rasa Sud Rail kepada publikasi tersebut.

Pekerja kereta api yang mogok menyerbu markas besar grup mewah Prancis LVMH di Paris pada Kamis, 13 April.

Polisi Paris melarang semua pertemuan di luar dewan dari Kamis malam hingga Sabtu pagi untuk mengurangi tekanan pada anggota dewan dalam membuat keputusan.

Wartawan mengikuti pekerja kereta api yang mogok saat mereka berbaris ke markas besar kelompok barang mewah Prancis LVMH di Paris pada Kamis, 13 April.

Polisi mengatakan sekitar 380.000 orang ambil bagian dalam protes di seluruh Prancis pada Kamis. Jumlahnya turun dari beberapa minggu terakhir, tetapi serikat pekerja masih berhasil memobilisasi massa yang cukup besar. Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai, meskipun puluhan orang terluka dilaporkan di antara polisi dan pengunjuk rasa.

(Dengan kontribusi dari agensi)

Baca selengkapnya: Dewan Konstitusi Prancis menyetujui usia pensiun yang lebih tinggi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *