Pakistan dituduh meremehkan umat Hindu dan Kristen dalam sensus baru-baru ini | Berita Dunia

  • Hasil sensus penduduk dan perumahan keenam Pakistan ditunda setelah beberapa provinsi, termasuk Sindh dan Balochistan, mengangkat masalah penghitungan rendah.

dari hindustantimes.com | Diedit oleh Kunal Gaurav, Hindustan Times, New Delhi

DITERBITKAN 02 SEPTEMBER 2021 22:53

Minoritas agama di Pakistan menuduh pemerintah meremehkan mereka dalam data sensus terbaru yang dirilis pada Mei, empat tahun setelah jajak pendapat dilakukan. Survei untuk sensus penduduk dan perumahan keenam dilakukan di bawah mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan selesai pada 2017. Namun, hasilnya tertunda setelah beberapa provinsi, termasuk Sindh dan Balochistan, mengangkat masalah undercounting.

Biro Statistik Pakistan merilis data sensus penduduk dan perumahan keenam setelah disetujui oleh badan konstitusional yang menyelesaikan perselisihan mengenai pembagian kekuasaan antara pemerintah provinsi dan federal. Sementara Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan menyerah pada tekanan dari pemerintah Imran Khan, Sindh terus menolak data sensus.

Menurut data sensus 2017, total populasi Pakistan telah tumbuh menjadi 207,68 juta, meningkat sekitar 75 juta sejak 1998 ketika negara itu berpenduduk 132,3 juta orang. Sensus menunjukkan bahwa populasi Muslim di Pakistan tumbuh sebesar 96,47%, sementara populasi minoritas agama lain mengalami pertumbuhan yang tidak berarti, dan dalam beberapa kasus bahkan menurun.

Umat ​​Hindu di Pakistan membentuk 1,73% dari total populasi sementara Kristen membentuk 1,27% dari penduduk Pakistan. Minoritas lain seperti Ahmadiyah berjumlah kurang dari 0,1% dari populasi Pakistan. Pengacara Mahkamah Agung Karachi Neel Keshav mengklaim bahwa populasi Hindu di Pakistan kemungkinan akan jauh lebih tinggi, Pakistan Today melaporkan.

“Data sensus 1998 menunjukkan populasi Hindu hampir 2 juta. Namun, sensus baru menunjukkan bahwa itu hanya meningkat menjadi 3,5 juta dalam 20 tahun,” kata surat kabar harian Pakistan Keshav seperti dikutip.

Kelompok hak asasi manusia sering menyuarakan keprihatinan tentang kondisi minoritas agama di Pakistan. Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) menyatakan dalam laporan tahun 2019 bahwa komunitas Hindu dan Kristen di Sindh dan Punjab terus melaporkan kasus-kasus konversi paksa.

“Meskipun orang Kristen telah beremigrasi ke luar negeri dan masuk Islam, catatan gereja kami menunjukkan bahwa orang Kristen mungkin kurang dihitung setidaknya setengah juta. Kami sedang berjuang mencari data yang akurat dan entah bagaimana pemerintah tidak membantu,” kata Direktur Pusat Keadilan Sosial, Peter Jacob, seperti dikutip dari Pakistan Today.

(Dengan kontribusi dari agensi)

Menutup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *