Ladang angin “terbesar” di Asia Tenggara akan dibangun di Indonesia

JAKARTA (The Jakarta Post / Asia News Network): Pengembang ladang angin UPC Renewables mengumumkan pada Jumat (10 September) bahwa pembangunan pembangkit listrik tenaga angin 150 megawatt di Sukabumi, Jawa Barat, akan segera dimulai.

Proyek yang dapat menjadi tonggak sejarah penggunaan tenaga angin di Indonesia ini diharapkan selesai pada tahun 2024.

Pengembangan pembangkit listrik tenaga angin Sukabumi dimaksudkan untuk memasok tenaga angin ke dalam jaringan Jawa-Bali dan membantu pemerintah untuk mencapai target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 sesuai dengan kebijakan energi nasional.

“Kincir angin Sukabumi kemungkinan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat berkunjung ke lokasi yang direncanakan kincir angin Sukabumi pada 8 September.

Proyek pembangkit listrik tenaga angin senilai Rp 3,3 triliun itu tergolong proyek strategis di Provinsi Jawa Barat. UPC Renewables saat ini sedang menunggu Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rencana Percepatan Pembangunan Jawa Barat, dimana pembangkit listrik tenaga angin Sukabumi akan ditetapkan sebagai proyek “Prioritas 1”.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Taman angin ini dimaksudkan untuk menciptakan hingga 1.000 lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal melalui keterlibatan pekerja pembangunan dan konstruksi serta potensi taman angin sebagai daya tarik wisata.

Kalla Primista, Senior Development Manager UPC Renewables, mengatakan mempromosikan Sukabumi Wind Farm sebagai tujuan wisata akan mengintegrasikan tujuan ekonomi, lingkungan dan budaya untuk kepentingan masyarakat setempat.

“Proyeknya adalah [expected to] Menawarkan manfaat ekonomi dan memiliki efek positif yang bertahan lama, ”katanya dalam sebuah pernyataan.

Pada tahun 2015 di Washington, DC, perusahaan listrik milik negara PLN dan UPC Renewables menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangkit listrik tenaga angin Sukabumi, di mana Presiden Joko “Jokowi” Widodo berpartisipasi.

Juru bicara PLN Agung Murdifi mengatakan pembangkit listrik baru akan dikembangkan sesuai dengan Rencana Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan disesuaikan dengan kebutuhan listrik setempat.

“PLN akan selalu mendukung transisi ke energi baru dan terbarukan,” kata Agung kepada Jakarta Post, Senin.

UPC Renewables juga mengembangkan dan menugaskan pembangkit listrik tenaga angin Sidrap seluas 100 hektar di Sulawesi Selatan, proyek pembangkit listrik tenaga angin skala utilitas pertama di negara ini.

Pembangkit listrik tenaga angin Sidrap dikembangkan sebagai bagian dari program pembangkit listrik 35.000 MW pemerintah dan memiliki kapasitas 75 MW, cukup untuk memasok listrik bagi puluhan ribu rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *