Kakao Entertainment menindak konten bajakan di Indonesia

Kakao Entertainment menindak konten bajakan di Indonesia

Tangkapan layar grup terjemahan bahasa Indonesia "uang ayam" yang telah memberi tahu pengguna bahwa layanan terjemahan webtoon Kakao akan dihentikan [KAKAO ENTERTAINMENT]

Tangkapan layar grup terjemahan bahasa Indonesia “Chicken Money” memberi tahu pengguna akan menghentikan layanan terjemahan webtoon Kakao [KAKAO ENTERTAINMENT]

Kakao Entertainment melaporkan memblokir lebih dari 15.600 konten bajakan dari situs web dan platform Indonesia tahun lalu.

Perusahaan hiburan tersebut membentuk gugus tugas pada November 2021 untuk melindungi konten berlisensi secara global.

Tim memblokir total 15.607 insiden distribusi ilegal, menutup 206 cincin penyelundupan di Telegram dan 32 saluran online yang menerbitkan dan menerjemahkan webtoon secara ilegal di Indonesia.

Perusahaan mengatakan sekitar 63 persen pengguna internet di Indonesia memiliki konten bajakan. Gugus tugas dikatakan telah menyusup ke grup ilegal dengan menyamar sebagai pengguna untuk mengidentifikasi komunitas ilegal menggunakan layanan seperti Telegram dan Discord.

Tim Satuan Tugas juga memantau konten ilegal di Korea, Amerika Utara dan Selatan, dan China.

Dari Desember hingga Februari, total 70.680 distribusi ilegal diblokir di China.

“Tim berdedikasi untuk memantau dan menindak konten yang didistribusikan secara ilegal yang dilisensikan oleh Kakao Entertainment dalam semua bahasa,” kata Lee Ho Jun, kepala satuan tugas, dalam sebuah pernyataan. Setelah tim dibentuk pada tahun 2021, tim ini mengidentifikasi total 9,2 juta distribusi ilegal di seluruh dunia dan mencatat 7.000 kata kunci pencarian untuk diblokir di mesin pencari. [so that the search results don’t provide the users with illegal content]. Tahun ini, kami fokus mengumpulkan bukti untuk basis data kami untuk mengajukan kasus terhadap situs ilegal.”

Dengan semakin populernya webtoon lokal secara global, Cocoa Entertainment bekerja untuk menghapus konten bajakan secara online untuk melindungi hak pencipta dan konten berlisensi.

Pada November 2019, perusahaan menggugat tiga operator situs peretasan domestik yang mendistribusikan 413 webtoon Kakao tanpa persetujuan dari Juni 2017 hingga Mei 2019. Pengadilan memerintahkan para tergugat untuk membayar kompensasi sebesar 1 miliar won (US$761.710) kepada penggugat pada Januari 2021 .

Ditulis oleh Lee Jay Lim [[email protected]]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *