Jokowi meminta kesabaran karena sekolah tetap tutup di tengah kekhawatiran virus – Nasional

Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah meminta para orang tua untuk tetap berhati-hati dan dengan sabar terus membantu anak-anak mereka dalam pembelajaran jarak jauh, menunjukkan bahwa sebagian besar sekolah di seluruh negeri akan tetap tutup selama sisa tahun ini di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

Berbicara kepada publik pada peringatan virtual Hari Guru Nasional pada hari Sabtu, Presiden menegaskan bahwa keselamatan setiap siswa dan staf sekolah adalah yang terpenting selama keadaan darurat virus corona saat ini.

“Saya menyadari banyak orang tua yang tidak sabar menunggu sekolah dibuka kembali,” kata Jokowi, seperti dikutip kompas.com.

“Tapi kita perlu berhati-hati, karena kesehatan dan keselamatan adalah yang paling penting.”

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sekolah-sekolah di seluruh nusantara masih akan diminta untuk menerapkan dan menegakkan protokol kesehatan yang berlaku begitu mereka diizinkan untuk dibuka kembali, untuk lebih membendung penyebaran virus corona.

Baca juga: KPAI mendorong protokol yang lebih ketat menyusul rencana pemerintah untuk membuka kembali sekolah

Jokowi menyarankan agar orang tua membiasakan anak-anaknya untuk mematuhi aturan jarak fisik di sekitar rumah untuk memastikan kepatuhan selama kelas fisik di sekolah di masa mendatang.

“Kunci untuk mengontrol [the spread] COVID-19 itu disiplin kita, ”kata Presiden.

Ia menyampaikan apresiasinya kepada guru dan siswa, memuji mereka yang cepat beradaptasi dengan pembelajaran online dengan bantuan teknologi komunikasi dan informasi.

Tantangan yang melekat pada pembelajaran jarak jauh, seperti interaksi yang terbatas antara siswa dan guru mereka, dapat diatasi dengan memperkuat peran orang tua dalam pembelajaran anak-anak mereka, katanya.

Baca juga: Pembelajaran jarak jauh berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak, orang tua

“Komunikasi dan kerjasama antara guru dan orang tua harus terus ditingkatkan,” kata Jokowi.

Pemerintah baru-baru ini memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, administrasi sekolah dan orang tua untuk memutuskan apakah sekolah mereka harus dibuka kembali untuk pembelajaran di dalam kelas selama sisa tahun ajaran 2020-2021, atau dari Januari hingga Juli tahun depan, terlepas dari tingkat risikonya. Infeksi COVID-19 di wilayah mereka.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim sebelumnya mengizinkan beberapa siswa di daerah tertentu untuk bersekolah, kantor berita Antara melaporkan.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur awal bulan ini, Nadiem mengatakan, sekolah di zona hijau atau kuning boleh melakukan pengajaran tatap muka, namun keputusan akan diambil oleh komite sekolah, kepala sekolah, dan pemerintah daerah.

Meski siswa di zona hijau atau kuning boleh kembali bersekolah, kata Nadiem, memanfaatkan opsi ini dengan menyekolahkan anak atau tidak, itu terserah orang tua. (rfa)

Catatan Editor: Artikel ini adalah bagian dari kampanye publik oleh satuan tugas COVID-19 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pandemi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *