Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Hamas mengundang Elon Musk, seorang pengusaha dan CEO Tesla dan SpaceX, untuk mengunjungi Jalur Gaza guna melihat langsung kehancuran akibat pemboman yang dilakukan oleh Israel. Namun, Musk menolak undangan tersebut karena menganggapnya berbahaya.

Dalam pernyataannya, Musk menyatakan bahwa Gaza yang makmur akan bermanfaat bagi semua pihak. Ia menegaskan bahwa perdamaian dan kemakmuran di kawasan tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Gaza, Israel, dan seluruh dunia.

Namun, pentolan Hamas bernama Osama Hamdan mendorong Musk untuk mengunjungi Palestina guna mendapatkan perspektif yang lebih menyeluruh. Hamdan mengungkapkan bahwa Israel telah menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah-rumah warga Gaza yang tidak berdaya selama 50 hari.

Berita ini datang saat Musk sedang menghadapi kritik karena platform media sosialnya dipenuhi dengan anti-Semitisme dan retorika nasionalis kulit putih yang mempromosikan kekerasan dan kebencian. Kritik tersebut membuatnya semakin ragu untuk menerima undangan Hamas.

Meskipun begitu, selama kunjungannya ke Israel, Musk terkejut melihat kibbutz Kfar Aza yang hancur. Ia mengatakan bahwa Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas untuk menghentikan ancaman terhadap keamanan negara mereka.

Dalam konteks lain, Musk juga mengungkapkan bahwa unit satelit Starlink, yang menjadi proyek ambisiusnya dalam penyediaan akses internet global, hanya akan dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk di Jalur Gaza.

Terkait dengan hal ini, pejabat Hamas meminta Amerika Serikat untuk meninjau kembali hubungan dengan Israel dan secara langsung berhenti memasok senjata kepada mereka. Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus untuk membantu evakuasi ribuan jenazah dari reruntuhan yang masih terjadi di Gaza.

Berita ini menjadi perhatian publik karena menggambarkan situasi yang tegang antara Israel dan Gaza. Selain itu, keputusan Elon Musk terkait undangan Hamas memicu perdebatan tentang posisi politik dan kemanusiaan dalam konflik tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *