Indonesia menyambut baik kembalinya permata dan prasasti candi sebagai langkah penting dalam upaya restorasi global

Indonesia menyambut baik kembalinya permata dan prasasti candi sebagai langkah penting dalam upaya restorasi global

Belanda dan Indonesia pada hari Senin memuji kembalinya ratusan artefak budaya yang diambil – terkadang dengan paksa – selama era kolonial sebagai langkah maju yang besar dalam upaya restorasi di seluruh dunia.

Barang-barang tersebut, mulai dari perhiasan berharga hingga ukiran candi abad ke-13, secara resmi diserahkan ke Indonesia dalam sebuah upacara di Museum Folkenkunde di Leiden.

“Kami senang sekali. Ini momen yang sangat bersejarah bagi kami, bagi Indonesia dan Belanda. Hubungan keduanya sangat istimewa,” kata Hilmar Fried, Direktur Jenderal Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI. apa yang telah kita capai sejauh ini juga merupakan kontribusi yang sangat penting bagi debat global tentang mengembalikan benda-benda kolonial.” Pekan lalu, pemerintah Belanda mengumumkan pengembalian harta dan artefak Indonesia yang dijarah dari Sri Lanka. Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabri menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan negara Samudera Hindia itu akan bekerja untuk melestarikan barang-barang itu, termasuk meriam upacara yang dihias dengan mewah.

Itu adalah artefak pertama yang dipulangkan atas saran komite Belanda yang dibentuk pada 2022 untuk menilai permintaan negara-negara untuk pengembalian artefak di museum negara. Komite sedang mempertimbangkan permintaan ekstradisi lebih lanjut dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria.

Farid mengatakan Indonesia telah menemukan lebih dari koleksi permata berkilauan dan ukiran kuno dari sebuah candi di Jawa.

“Kami menganggap benda-benda ini sebagai elemen yang hilang dalam narasi sejarah kami dan tentu saja memainkan peran yang berbeda baik secara simbolis maupun kultural,” ujarnya. Kembalinya mereka berarti Indonesia dapat ‘mengintegrasikan kembali’ mereka ke dalam konteks budaya mereka. Ini tentu saja memiliki makna simbolis bagi kami.” Gunay Oslo, Menteri Negara Kebudayaan dan Informasi Belanda, menyebut presentasi hari Senin sebagai “peristiwa bersejarah yang penting” dengan resonansi di luar Belanda dan bekas jajahannya.

Ini juga merupakan momen penting bagi dunia karena ini tentang hal-hal kolonial dalam konteks kolonial. Jadi ini adalah topik yang sensitif.

Sebuah museum Berlin mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur. Pada tahun 2021, Prancis mengatakan akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat. Dan tahun lalu, Belgia mengembalikan gigi berbungkus emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba.

(Cerita ini belum diedit oleh staf Devdiscourse dan dihasilkan secara otomatis dari umpan sindikasi.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *