Indonesia mendominasi acara sprint Piala Dunia Panjat Dunia IFSC

Indonesia mendominasi acara sprint Piala Dunia Panjat Dunia IFSC

Saya pasti sangat senang karena ini adalah kompetisi pertama saya musim ini. Saya merasa sangat percaya diri selama final, dan (kemenangan) ini terasa luar biasa

Jakarta (Antara) – Indonesia mendominasi kompetisi lari cepat putra pada Piala Dunia IFSC World Climbing 2022 yang diadakan di Stadion Jungnang Sport Climbing di Seoul, Korea Selatan, Jumat.

Federico Leonardo mengambil tempat pertama di kelas sprint putra, menyelesaikan balapan dengan waktu 6,96 detik.

Leonardo lebih unggul saat rekan setimnya di Indonesia, Kiromal Katipin, memimpin di babak final medali emas, menurut catatan International Federation of Sports Climbing (IFSC).

“Saya sangat senang karena ini adalah kompetisi pertama saya musim ini. Saya merasa sangat percaya diri selama final, dan itu (menang) adalah perasaan yang luar biasa.”

Sementara itu, meski hasil mengecewakan dan mengecewakan, Katepin tetap bangga dengan rekor dunia baru 5,17 detik selama babak kualifikasi.

BERITA TERKAIT: Tim bola voli harus menjaga tradisi meraih medali di SEA Games

Rekor ini lebih cepat 0,03 detik dari rekor sebelumnya yang dibuat Leonardo pada Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.

Apalagi, kemenangan Indonesia di nomor sprint putra di ajang Panjat Tebing Piala Dunia IFSC 2022 tak lepas dari Rahmad Uday yang mengalahkan Ludovico Fossali dari Italia dalam perebutan medali perunggu.

Uday berhasil mencatatkan waktu 5,58 detik selama pertandingan.

Dalam sprint putri, Olympian Polandia Alexandra Miroslaw mengambil tempat pertama untuk keenam kalinya dalam karirnya.

Berita terkait: promosi dan penurunan masih berlaku untuk cabang DBON olahraga prioritas

Miroslav mengalahkan atlet Amerika Emma Hunt selama babak final dan dengan cepat menyelesaikan panjat tebing setinggi 15 meter dalam waktu 6,72 detik.

Sebelumnya, Miroslav juga menarik perhatian selama babak kualifikasi setelah mengalahkan rekor dunianya sendiri di Olimpiade Tokyo 2020, meningkatkan rekor sebelumnya dari 6,84 detik menjadi 6,64 detik.

Sementara itu, atlet putri Indonesia tidak mampu mengamankan medali di IFSC World Cup Climbing Series 2022.

Sementara itu, Rajya Salspilah dan Disak Madi Rita Kusuma Dewi yang berhasil masuk tiga besar pada babak kualifikasi, hanya finis di posisi lima dan sembilan pada babak final.

Berita terkait: Hepatitis berat tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19: IDAI

Berita terkait: Waspada Hoax Terkait Hepatitis Akut: Yang Mulia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *