Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Global Pengurangan Risiko Bencana 2022 – Nasional

Indonesia sedang bersiap menjadi tuan rumah Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) pada tahun 2022, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengumumkan.

Dalam rapat Kabinet terbatas pada Kamis, Jokowi mengatakan forum global juga akan menjadi kesempatan untuk mempromosikan pariwisata seperti yang akan digelar di Bali.

“Sekitar 5.000 hingga 7.000 orang dari 193 negara diharapkan berpartisipasi dalam acara tersebut. Kita harus memanfaatkan forum berskala dunia ini [to] menegaskan peran Indonesia dalam upaya global pengurangan risiko bencana dan mempromosikan pariwisata Indonesia, ”kata Jokowi.

Baca juga: House, pemerintah siap merevisi undang-undang bencana terkait pandemi

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan promosi pariwisata adalah bagian dari rencana pemulihan ekonomi negara setelah pandemi COVID-19, yang dinyatakan Indonesia sebagai bencana nasional non-alam.

“Kami berharap pandemi ini akan segera berakhir pada saat event berlangsung, sehingga kami dapat segera bekerja untuk memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata. Karena itu, kami memilih Bali, ”kata Muhadjir.

Selain itu, lokasinya juga dekat dengan Lombok yang dilanda gempa di Nusa Tenggara Barat sehingga kami bisa mengantarkan peserta ke sana untuk mengamati secara langsung.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan para peserta akan membahas tren terbaru, meninjau kemajuan dan berbagi praktik terbaik tentang pengurangan risiko bencana selama acara lima hari tersebut. Forum tersebut juga akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan global.

“Kami juga akan membahas upaya untuk menggenjot implementasi Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030, ”Kata Doni.

Kerangka tersebut menguraikan tujuh target global yang harus dicapai pada tahun 2030, termasuk pengurangan angka kematian akibat bencana global dan kerugian ekonomi pascabencana terkait dengan produk domestik bruto (PDB) global.

READ  FC Utrecht memperkuat diri mereka dengan penyerang (19): "Langkah ke Eropa itu besar"

Jenderal Angkatan Darat mengatakan Indonesia telah mengajukan tema potensial untuk acara tersebut serta mengusulkan anggaran sebesar US $ 5,9 miliar untuk forum tersebut.

Doni melanjutkan, merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi negara kedua yang menyelenggarakan konvensi dua tahunan setelah Meksiko. Tahun lalu, edisi keenam forum tersebut berlangsung di markas UNISDR di Jenewa, Swiss.

Baca juga: Memperkuat kebijakan pembiayaan bencana

Ia menambahkan, Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk menyelenggarakan acara seperti itu karena negara itu dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik dan berada di Cincin Api Pasifik.

“Kami juga memiliki risiko tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau serta hujan lebat sebagai dampak dari La Niña. Kami telah belajar [from these disasters], sementara beberapa negara juga mengikuti langkah kami [in disaster mitigation,” said Doni.

According to the World Bank, Indonesia is among 35 countries with high disaster risk. Last year, the country endured 2,564 disasters ranging from earthquakes, tsunamis and floods, which killed 3,300 people, caused more than 1,400 to go missing and injured 21,000 others.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *