Freeport Indonesia sedang berusaha untuk mengumpulkan $ 3 miliar dalam bentuk obligasi

Freeport Indonesia sedang berusaha untuk mengumpulkan $ 3 miliar dalam bentuk obligasi

JAKARTA (The Jakarta Post/Asia News Network) – Raksasa pertambangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) diperkirakan mengumpulkan US$3 miliar dari penerbitan senior notes berdenominasi dolar AS untuk mendukung pengembangan proyek smelter tembaga di Gresik. , Timur, keuangan Jawa.

Obligasi yang akan diterbitkan pada 14 April itu tersedia dalam tiga tahap dengan kupon berkisar antara 4,76 hingga 6,2 persen dan jatuh tempo pada 2027 hingga 2052.

PTFI akan menjual obligasi tersebut terutama kepada pembeli institusional di Amerika Serikat. Perusahaan secara khusus mengatakan bahwa obligasi tersebut tidak boleh ditawarkan atau dijual kepada warga negara Indonesia atau kepada orang pribadi dan badan asing di Indonesia.

Juru bicara PTFI Riza Pratama mengatakan, PTFI memutuskan menerbitkan utang jangka panjang karena proyek smelter juga merupakan investasi jangka panjang.

“Mekanisme pembiayaan lainnya, seperti pinjaman bank, umumnya memiliki jangka waktu yang lebih pendek. Dengan profil keuangan PTFI yang kuat, tidak menutup kemungkinan perusahaan bisa mendapatkan peringkat layak investasi Baa3 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch pada senior notes ini,” ujarnya, Senin.

Dikembangkan oleh PT Chiyoda International Indonesia yang dikendalikan Jepang, pabrik peleburan tembaga PTFI akan menelan biaya sekitar $3 miliar.

Pembangunan smelter yang dimulai Oktober tahun lalu itu dijadwalkan selesai pada 2024. Pabrik peleburan ini diharapkan dapat memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi 600.000 ton katoda tembaga, yang antara lain dapat diproses lebih lanjut menjadi kabel listrik, tabung dan aki mobil tembaga.

Secara terpisah, Dany Amrul Ichdan, direktur hubungan kelembagaan di perusahaan induk pertambangan milik negara MIND ID, mengatakan PTFI telah memutuskan untuk menerbitkan utang senior mengingat tren kenaikan suku bunga AS karena Federal Reserve mengumumkan rencana untuk menaikkan suku bunga.

Indonesia memiliki 51,24 persen saham Freeport Indonesia melalui MIND ID dan Pemerintah Daerah Papua.

Freeport McMoRan yang berbasis di AS memiliki 48,76 persen sisanya.

“PTFI membutuhkan dana belanja modal yang cukup besar dalam dolar AS. Penerbitan senior note akan memberikan kepastian ketersediaan belanja modal dan bunga yang harus dibayar selama tahap pembangunan smelter,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *