Belasan Ribu Pengungsi dari Nagorno-Karabakh Membanjiri Armenia – Manadopedia

Belasan Ribu Pengungsi dari Nagorno-Karabakh Membanjiri Armenia – Manadopedia

Delegasi dari Baku dan Yerevan dijadwalkan untuk memulai dialog damai di Brussels, Belgia sebagai upaya untuk menemukan jalan keluar dari konflik di Nagorno-Karabakh. Pertemuan ini akan dimediasi oleh Uni Eropa dengan harapan dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Tensi di Nagorno-Karabakh semakin meningkat, menyebabkan sekitar 13.500 warga Stepanakert melarikan diri ke Armenia. Mereka melaporkan kondisi yang sulit, banyak yang melihat jenazah warga sipil di sepanjang jalan dan harus tidur di tanah dengan perut lapar.

Pemerintah Armenia mengungkapkan keraguan mengenai keberhasilan pertemuan yang dilakukan di Belgia ini. Mereka mengatakan bahwa belum jelas bagaimana pertemuan tersebut akan membantu mengatasi kebuntuan di Nagorno-Karabakh.

Penyitaan Nagorno-Karabakh oleh Azerbaijan memicu gejolak politik di ibu kota Armenia, Yerevan. Ribuan demonstran turun ke jalan menuntut pemakzulan Perdana Menteri Nikol Pashinyan. Mereka menyalahkan pemerintah atas kegagalan mengatasi konflik dan melindungi warga Armenia.

Pashinyan juga mengkritik aliansi keamanan CSTO yang dibentuk oleh Rusia. Menurutnya, aliansi ini tidak efektif dalam menjaga keamanan nasional Armenia. Konflik di Nagorno-Karabakh juga telah menyebabkan perselisihan antara Rusia dan Amerika Serikat, keduanya saling menuduh mendestabilisasi kawasan Kaukasus Selatan.

Dalam upaya untuk membantu Armenia, Amerika Serikat mengirimkan direktur lembaga bantuan USAID, Samantha Power, untuk melakukan kunjungan ke negara tersebut. Ia bertemu dengan Perdana Menteri Pashinyan untuk membahas situasi konflik yang sedang terjadi.

Rusia, sebagai negara yang memiliki pengaruh besar di kawasan ini, meminta Amerika Serikat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat meningkatkan sentimen anti-Rusia di Armenia. Rusia ingin menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah Kaukasus Selatan.

Pertemuan di Brussels ini diharapkan dapat membawa solusi damai bagi konflik Nagorno-Karabakh. Dunia internasional terus memantau perkembangan situasi dan berharap agar kedua pihak dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan tanpa harus memicu lebih banyak pertumpahan darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *