Asean Para Games menemukan tuan rumah yang bersedia di Indonesia

Asean Para Games telah dua kali dibatalkan sejak pandemi global COVID-19 dimulai dan telah menemukan penyelamat di Indonesia yang menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan para atlet para terbaik di kawasan Asia Tenggara.

Namun, negara tersebut harus menyelesaikan masalahnya dengan Badan Anti-Doping Dunia (Wada) sebelum dapat sepenuhnya menjalankan rencananya.

Indonesia menghubungi dan menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah Asian Games dalam pertemuan virtual darurat Dewan Gubernur Federasi Olahraga Asean Para (APSF), yang secara resmi menyetujui pembatalan Asean Para Games ke-11 di Hanoi oleh pemerintah Vietnam.

Filipina juga tidak punya pilihan selain menunda pertandingan tahun lalu karena krisis kesehatan yang sedang berlangsung.

“Dua pembatalan berturut-turut di Manila dan Hanoi akan menjadi pukulan telak bagi perkembangan parasport di kawasan Asia Tenggara dan akan sangat mengurangi semangat para-atlet Asean kami,” kata Michael Barredo, Presiden Komite Paralimpiade Filipina.

“Para atlet ini melihat pertandingan ini sebagai langkah pertama menuju Paralimpiade,” tambah Barredo, juga wakil presiden Komite Paralimpiade Asia.

persiapan Asia

Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Para Games (Asiad) 2018 dimana Filipina tampil cukup baik dengan menempati posisi ke-12.

Barredo mengindikasikan bahwa menjadi tuan rumah Asean Para Games ke-11 akan sangat penting dalam mempersiapkan Asian Para Games 2022 di Hangzhou, Cina, pada bulan Oktober.

Dewan Gubernur APSF telah memperhatikan usulan Indonesia dan telah mengarahkan agar prosedur dan proses yang sesuai, termasuk menunjukkan dukungan pemerintahnya serta masalah ketidakpatuhan Wada, diikuti dan diselesaikan.

Patut diingat bahwa Wada telah memberikan sanksi kepada Indonesia dan Thailand serta Korea Utara karena gagal mematuhi program pengujian yang efektif dan gagal mematuhi Kode Anti-Doping Wada 2021.

READ  Verra membantu Indonesia menyesuaikan proyek iklim dengan standar global

Karena keputusan Wada, negara-negara ini dilarang menjadi tuan rumah turnamen regional, kontinental dan internasional.

Dewan APSF memberi Indonesia waktu hingga akhir tahun ini untuk menyerahkan semua dokumen yang diperlukan, persyaratan dan rencana persiapan untuk mengambil alih pekerjaan hosting dari Vietnam.

APSF melakukan saran yang cermat pada semua aspek persiapan, termasuk akomodasi, klasifikasi, doping, masalah teknis dan atletik, fasilitas, langkah-langkah kesehatan dan keselamatan COVID-19.

Lanjut membaca

Jangan sampai ketinggalan berita dan informasi.

Berlangganan sesuatu PERTANYAAN LEBIH LANJUT Untuk mendapatkan akses ke The Philippine Daily Inquirer dan 70+ judul lainnya, bagikan hingga 5 perangkat, dengarkan berita, unduh sedini 4 pagi, dan bagikan artikel di media sosial. Hubungi 896 6000

Untuk umpan balik, keluhan atau pertanyaan, Hubungi kami.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *