AS Menunda Rencana Kirim Astronot ke Bulan hingga Tahun 2026

AS Menunda Rencana Kirim Astronot ke Bulan hingga Tahun 2026

Amerika Serikat (AS) menunda rencana kembalinya astronot ke permukaan bulan dari tahun 2025 hingga 2026. Keputusan ini diambil karena tantangan teknis dan penundaan yang dihadapi. Misi Artemis adalah bagian dari rencana AS untuk berada di luar angkasa yang dekat dengan Bumi dan menerapkan pembelajaran untuk misi masa depan ke Mars.

Misi uji terbang tanpa awak pertama yang disebut Artemis 1 dijadwalkan pada tahun 2022. Namun, misi ini mengalami penundaan karena berbagai masalah teknis yang perlu diatasi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Misi Artemis 2, yang melibatkan kru yang tidak mendarat di permukaan bulan, seharusnya dilakukan pada September 2025. Namun, NASA memutuskan untuk menundanya guna memberi waktu lebih bagi tim Artemis untuk mengatasi tantangan teknis dan memastikan keselamatan astronot.

Sementara itu, misi Artemis 3 memiliki target waktu pada September 2026. Misi ini merupakan yang paling dinantikan karena akan menjadi misi pertama yang melibatkan seorang wanita dan orang kulit berwarna yang akan menginjakkan kaki di bulan. Keputusan ini diambil guna memberi tim lebih banyak waktu untuk memastikan bahwa segala persiapan dan persyaratan teknis telah terpenuhi sebelum melanjutkan misi tersebut.

Selain itu, NASA juga memiliki rencana untuk membangun stasiun luar angkasa bulan yang disebut Gateway. Stasiun ini akan berfungsi sebagai titik transit untuk astronot sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke permukaan bulan. Pembangunan Gateway diharapkan dapat membantu mempermudah dan meningkatkan kelayakan misi Artemis dan masa depan eksplorasi angkasa jauh.

Meskipun adanya penundaan, AS tetap berkomitmen untuk menjalankan misi Artemis dan mewujudkan kembali keberhasilan mereka di bulan seperti yang pernah terjadi pada tahun 1969. Dengan meningkatnya pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, diharapkan misi Artemis dapat memberikan kontribusi penting bagi perjalanan manusia di luar angkasa yang lebih jauh ke masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *