Aplikasi pelacakan telepon LetMeSpy diretas;  Ribuan situs pengguna, pesan yang dicuri

Aplikasi pelacakan telepon LetMeSpy diretas; Ribuan situs pengguna, pesan yang dicuri

Beberapa pengguna ponsel Android telah menerima kabar terburuk! Data mereka telah dicuri oleh peretas. Aplikasi pelacakan telepon yang dibuat untuk memata-matai orang, yang dikenal sebagai aplikasi LetMeSpy, telah diretas, dan aplikasi mengeluarkan pemberitahuan keamanan bahwa penjahat dunia maya telah meretas servernya dan mencuri data sensitif, perusahaan keamanan dunia maya Bitdefender tersebut. LetMeSpy melaporkan di situs webnya bahwa “Pada 21 Juni 2023, terjadi insiden keamanan terkait dengan perolehan akses tidak sah ke data pengguna situs web.”

LetMeSpy adalah aplikasi seluler Android gratis. Ini melacak panggilan, pesan SMS, dan lokasi GPS dari ponsel yang diinstalnya. Perangkat lunak ini sangat ringan dan tidak terlihat oleh pengguna. Deskripsi aplikasi mengatakan, “Cukup unduh file penginstalan dan instal aplikasi di ponsel yang ingin Anda lacak. Anda dapat memantau ponsel yang dilacak 24 jam sehari dari komputer Anda di www.letmespy.com.” Tak perlu dikatakan, itu melacak ribuan orang dengan atau tanpa sepengetahuan mereka, dan informasi itu sekarang ada di tangan peretas.

Apakah LetMeSpy Masih Berbahaya bagi Pengguna Android?

Laporan tersebut mengonfirmasi bahwa perusahaan menghentikan layanannya segera setelah mengetahui pelanggaran tersebut. Informasi tersebut pertama kali diterbitkan oleh perusahaan berita Polandia niebezpiecznik.pl, yang menerima informasi dari penyerang sendiri yang mengklaim telah memperoleh informasi sensitif untuk domain pembuat spyware.

Baca juga: Apakah Anda mencari ponsel pintar? Untuk memeriksa pencari ponsel

Sementara itu, DDoSecrets yang mengindeks kumpulan data yang bocor ke publik telah menerima salinan data yang diretas dari aplikasi LetMeSpy, TechCrunch. laporan tersebut. Data tersebut mencakup informasi besar-besaran tentang catatan panggilan dan pesan teks para korban sejak 2013. Menurut informasi, data setidaknya 13.000 pengguna telah disusupi. Selain itu, ia juga melacak lebih dari 13.400 data lokasi pengguna. Berdasarkan titik data lokasi, sebagian besar korban berasal dari Amerika Serikat, Afrika Barat, dan India.

Apa yang harus dilakukan pengguna Android?

  • Perusahaan keamanan siber Bitdefender telah menyarankan agar Anda berhati-hati saat mengunduh aplikasi Android dari aplikasi pihak ketiga.
  • Anda harus selalu mengunduh aplikasi Android dari toko aplikasi resmi seperti Google Play Store.
  • Anda harus melindungi ponsel Anda dengan perangkat lunak antivirus untuk mendeteksi bahaya tepat waktu.
  • Selalu perbarui ponsel Android Anda dengan tambalan keamanan terbaru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *