UNO mengidentifikasi cara untuk mencapai pariwisata berkelanjutan di PBB

UNO mengidentifikasi cara untuk mencapai pariwisata berkelanjutan di PBB

Jakarta (Antara) – Pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan harus mendukung kearifan lokal dan pengetahuan tradisional serta menciptakan keseimbangan antara mass tourism dan quality tourism yang mempertimbangkan isu lingkungan, pariwisata dan ekonomi kreatif, kata Sandiaja Uno.

Menyadari hal ini akan membutuhkan adopsi pendekatan dengan tujuan yang terukur dan metrik yang sebanding oleh pemangku kepentingan sektor swasta, katanya dalam siaran pers hari Kamis.

“Komponen-komponen ini sangat penting untuk reformasi jangka panjang dan akuntabilitas pariwisata berkelanjutan,” katanya usai debat tematik tingkat tinggi tentang pariwisata, yang digelar di United Nations General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat.

Lebih lanjut, pemangku kepentingan terkait harus memiliki pemahaman yang terintegrasi tentang definisi pariwisata berkelanjutan dan memperhatikan generasi Milenial dan Generasi Z tidak hanya wisatawan, tetapi juga investor.

Untuk tujuan ini, terlibat dengan demografi dalam pariwisata berkelanjutan sangat penting.

Cara lain adalah dengan meningkatkan peran masyarakat sebagai agen transformasi pariwisata dalam rangka membangun sektor pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan melalui program-program seperti Desa Wisata.

“Dengan Program Desa Wisata, kami mengintegrasikan perumahan lokal serta daya tarik, dan saling melengkapi yang dikoordinasikan oleh pemerintah desa yang berwawasan lokal,” kata Ono.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, seperti di Desa Wisata Benglipuran, Bali, yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$1,45 juta pada tahun 2020.

Menkeu menginformasikan, cara ketiga untuk memastikan sektor pariwisata yang tangguh adalah dengan memastikan keberlanjutan pergerakan orang yang aman selama pandemi COVID-19 dan periode pascapandemi.

“Dalam konteks ini, perlu pembahasan lebih lanjut tentang bagaimana menyelaraskan standar protokol kesehatan untuk perjalanan lintas batas,” kata Menkeu.

Sebelum acara, Ono mengunjungi restoran Indonesia Awang Kitchen di Queens Boulevard, New York, dan mempromosikan seni kuliner Indonesia.

Berita terkait: Danau Toba: Kemenpar minta dukungan pariwisata untuk pariwisata berkelanjutan
Berita terkait: Wamenhub tekankan pentingnya pengolahan sampah untuk pariwisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *