Muhammadiyah desak elite politik hentikan retorika pemilu

Jangan menambah masalah bangsa dengan retorika yang bisa melanggar konstitusi.

Jakarta (Antara) – Organisasi Islam Muhammadiyah mendesak elite politik untuk berhenti bicara soal penundaan pemilihan umum 2024 dan mendorong mereka untuk memprioritaskan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau kolektif.

“Jangan menambah persoalan bangsa dengan retorika yang berpotensi melanggar konstitusi,” kata Sekretaris Jenderal MPR Muhammadiyah Abdul Muti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Al-Moati berpendapat bahwa para elit politik ini harus menyadari kondisi dan perasaan rakyat.

Ia berpesan kepada elit politik agar tidak menjadikan hasil jajak pendapat sebagai acuan. Al-Moati menambahkan bahwa data yang dikumpulkan dari survei cenderung lemah dan tidak akurat.

“Lebih baik kita berhenti membicarakan penundaan pemilihan umum yang dapat memperpanjang masa jabatan presiden, wakil presiden, menteri, DPD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), DPR (DPR), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) serta lainnya. fungsi terkait.”

Beberapa partai politik yang tergabung dalam koalisi manajemen Jokowi telah memberikan bobotnya di balik pidato penundaan pemilihan umum 2024.

Ketua Umum Partai Amanat Rakyat, Zulkifli Hassan, angkat bicara soal dukungan partainya terhadap pidato penundaan pemilihan umum 2024.

“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan masukan dari masyarakat dan kalangan, PAN sepakat untuk menunda pemilihan umum 2024,” kata Hassan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Presiden asosiasi mencatat bahwa epidemi telah menyebabkan kondisi ekonomi yang tidak stabil, seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat di sekitar 3-3,5 persen, memaksa orang untuk berjuang untuk pulih dari dampak epidemi terhadap ekonomi.

Berita terkait: Tidak ada negara yang menangguhkan pemilu untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, menyampaikan usulannya untuk menunda pemilihan umum 2024 karena kondisi ekonomi yang melambat.

Namun, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto menolak usul penangguhan pemilihan umum karena dinilai tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

“Itu juga mengabaikan aspek politik paling mendasar yang membutuhkan disiplin dan kepatuhan terhadap konstitusi,” kata Kristianto dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis.

Berita terkait: PAN mendukung retorika tentang penundaan pemilihan umum 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *