Menkeu: Indonesia memperkuat perannya di dunia melalui KTT G20

Kita harus memanfaatkan momentum untuk mengeluarkan potensi Indonesia dan memajukan kemajuan pembangunan kita untuk dunia

Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjitan menaruh harapan besar kepada Indonesia untuk memperkuat perannya di kawasan dan global melalui KTT G20.

Panjitan mencatat, KTT G20 tidak hanya menjadi ajang pamer kemajuan sosial dan ekonomi Indonesia, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

“Sebagai negara tuan rumah G20, kami ingin meningkatkan pengakuan, pengaruh, dan kekuatan global kami. Di sisi lain, negara-negara mitra juga menunggu untuk meningkatkan peran kami di tingkat regional dan global,” kata menteri dalam sebuah pernyataan di sini . , Sabtu.

Dia menambahkan, transisi Indonesia sebagai negara tuan rumah dalam kepresidenan G20 dapat memainkan peran penting dalam pemulihan pascapandemi.

Berita terkait: Kegiatan Kepresidenan G20 Indonesia dimulai pada 7-8 Desember

“Kita harus membangun momentum untuk mengeluarkan potensi Indonesia dan memajukan kemajuan pembangunan kita ke dunia,” kata Menkeu.

Pemerintah Indonesia akan fokus pada banyak sektor yang terkena dampak pandemi COVID-19, seperti sektor pariwisata dan usaha mikro dan menengah (UMKM).

Selain itu, Indonesia akan mempresentasikan inisiatif pembangunan berkelanjutan yang disepakati dalam Perjanjian Paris, seperti transisi energi dan penggunaan kendaraan listrik. Namun, Panjittan menyatakan bahwa inisiatif ini tidak akan cukup.

“Kita harus mampu menarik minat global yang semakin meningkat untuk berinvestasi di negara kita dengan menciptakan peluang investasi yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional,” tegasnya.

Berita terkait: KTT G20 di Bali Tekankan Pentingnya Restorasi Mangrove

Kepresidenan G20 secara resmi akan dimulai pada 1 Desember 2021, setelah Italia mengambil alih Kepresidenan G20 2021 pada 31 Oktober 2021.

KTT G20 bertajuk “Pulihkan Bersama, Persiapkan Lebih Kuat” diharapkan dapat menjawab ketidakseimbangan kondisi antara Indonesia dan dunia akibat pandemi COVID-19.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2021, banyak kegiatan Kepresidenan G20 antara lain KTT G20, persiapan pertemuan multi level, dan side event G20.

Rangkaian acara G20 akan diadakan di 19 kota dan akan menampilkan 150 pertemuan dan diharapkan 20.988 delegasi. Ke-20 negara peserta menyumbang 80 persen dari PDB dunia.

Berita terkait: Indonesia akan menggunakan mobil listrik selama KTT G20

Dengan demikian, G20 dipandang mampu mendongkrak sektor ekonomi, dengan fokus pada perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia dan Sustainable Development Goals (SDG).

Tujuan utama diadakannya acara sampingan adalah untuk memastikan bahwa anggota G20 mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang agenda prioritas dari KTT.

Acara sampingan tersebut diharapkan dapat meningkatkan multiplier effect perekonomian Indonesia melalui promosi, investasi atau perdagangan.

Berita terkait: Peran pemerintah dalam melindungi warga dari pinjaman online ilegal

Berita terkait: Lebih dari 93,1 juta orang Indonesia menerima vaksin dosis kedua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *