Membantu UMKM di Indonesia untuk memproduksi masker wajah yang terstandarisasi:

Jakarta (Antara) – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tawhid Ahmed, menyoroti perlunya membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memproduksi masker wajah untuk memastikan standarisasi produk.

“(Poin pertama) adalah standarisasi masker. Kami tidak masalah dengan masker kain yang diproduksi oleh perusahaan mikro, kecil dan menengah dalam skala besar, tetapi hanya pabrik khusus yang saat ini mampu memproduksi masker non-kain,” Ahmed katanya di sini hari ini.

Lebih lanjut Ahmed menegaskan, bantuan teknis terkait standar kesehatan dan lingkungan diperlukan bagi UMKM untuk membeli bahan masker dan memproduksi masker terstandarisasi yang memenuhi standar Standar Nasional Indonesia (SNI).

CEO mencatat bahwa masalah saat ini adalah penyebaran luas masker yang tidak terdaftar atau berkualitas rendah yang dapat membahayakan pengguna, dan pihak berwenang harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan masker memenuhi standar yang disyaratkan.

Poin kedua yang disampaikan Ahmed adalah bahwa dukungan pemerintah untuk UMKM penghasil masker sangat penting untuk fase pemasaran. Pemerintah dapat mendukung UMKM dengan mensertifikasi masker yang mereka produksi untuk menanamkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.

Berita terkait: Pakai Masker Bisa Lindungi Lansia: Dekan FK UI لية

Ahmed juga memandang perlu bagi pemerintah untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah yang kesulitan keuangan dengan memberikan fasilitas kredit komersial.

“Banyak usaha mikro, kecil dan menengah juga bisa bekerjasama, sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan teknis dan mendapatkan dukungan keuangan bersama-sama,” kata Ahmed.

Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teoko Rivki, juga menilai pemerintah harus memastikan stabilitas produksi dan distribusi masker hingga ke pelosok.

“Produsen masker saat ini menghadapi permintaan yang tinggi (untuk produk mereka), sehingga mereka cenderung mencapai kisaran ekonomi yang lebih tinggi dan menekan biaya unit mereka untuk produksi yang lebih efisien,” kata Riefky.
Berita terkait: Diserang pakai masker, Panglima TNI imbau warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *