Kemendikbud mendukung KOI untuk menerapkan seleksi ketat terhadap atlet nasional

Kemendikbud mendukung KOI untuk menerapkan seleksi ketat terhadap atlet nasional

Hanoi, Vietnam (Antara) – Kementerian Pemuda dan Olahraga mendukung langkah Komite Olahraga Nasional (KOI) menerapkan sistem baru dalam menyeleksi atlet nasional untuk memastikan pencapaian yang lebih akurat.

Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Chandra Pakti membenarkan bahwa sudah saatnya memilih atlet nasional berdasarkan tes untuk bersaing di ajang internasional.

“Selama ini pemilihannya berdasarkan data dan catatan prestasi, tapi ke depan harus benar-benar terukur melalui serangkaian tes dan pengukuran,” kata Pakti, Kamis.

Ia menambahkan, dengan melakukan itu, para atlet yang mengikuti Balai Latihan Nasional (Belatnas), telah memenuhi standar yang berlaku.

Langkah ini penting karena negara sudah menyiapkan akbar determinasi olahraga nasional yang bertujuan mengirim atlet ke tingkat Olimpiade.

Selanjutnya grand design diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Olahraga dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Grand Design Olahraga Nasional (DBON).

Dengan peraturan tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan bahwa ajang SEA Games akan menjadi batu loncatan bagi atlet Indonesia untuk berlaga di Olimpiade.

“Ini titik awal karena proses latihan yang benar tidak bisa dilihat dalam jangka pendek. Setidaknya butuh 10.000 jam atau 10 tahun, sehingga bisa dilihat pada 2032 atau Indonesia ingin menjadi tuan rumah Olimpiade,” kata Pakti. Catatan.

Berita terkait: Atlet yang dipilih untuk Sea Games harus menerima medali: Menteri

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya telah menerapkan sistem baru dalam menyeleksi atlet nasional untuk berlaga di Marine Games di Vietnam pada 12-23 Mei 2022.

“Semua atlet peserta SEA Games adalah hasil seleksi tim pemantau. Ini mekanisme baru yang banyak pihak belum mengetahuinya,” kata Oktohari.

Di SEA Games Vietnam, satuan Indonesia hanya terdiri dari 499 atlet dan 214 ofisial, separuh kekuatan Indonesia saat mengikuti SEA Games sebelumnya.

Oktohari menunjukkan bahwa hal ini menunjukkan keseriusan berbagai pihak dalam fokus mencetak prestasi di tingkat global.

“Bagaimanapun, SEA Games ada di tingkat regional, Asian Games di tingkat kontinental, dan Olimpiade di tingkat global,” katanya.

Oktohari meyakini Indonesia bisa menjadi yang terbaik di peringkat dunia karena jumlah penduduk negara itu menempati urutan keempat dunia.

Meski demikian, bukan berarti Indonesia tidak memperhatikan SEA Games karena perhelatan olahraga se-Asia Tenggara ini menjadi sarana bagi 11 negara anggota untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk di bidang olahraga.
Berita terkait: Pemerintah Indonesia tidak membebani atlet dengan gol di SEA Games
Berita terkait: Kemenhub jamin para atlet yang dikirim amankan medali ke-31 di sea games

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *