Indonesia Meluncurkan Dana $10 Juta untuk Film Ko-Produksi (Eksklusif) |  Berita

Indonesia Meluncurkan Dana $10 Juta untuk Film Ko-Produksi (Eksklusif) | Berita

Indonesia telah meluncurkan program dana pendamping film yang pertama untuk mendukung produksi bersama internasional, membangun kesuksesan film layar lebar dari negara tersebut.

Dana Hibah Satu-ke-Satu didukung oleh Dana Sumbangan Budaya Indonesia, yang telah memberikan komitmen sebesar $10 juta untuk hibah tersebut. Agar memenuhi syarat, proyek tersebut harus memiliki produser atau sutradara Indonesia.

“Tidak ada batas atas untuk setiap proyek yang dipilih. “Itu tergantung dari jumlah hibah internasional yang mereka terima sebelumnya sementara anggaran pemerintah masih tersedia,” kata Nadiem Makarim, Menteri Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud) RI, yang meluncurkan hibah film tersebut di Cannes.

Pendanaan dapat digunakan pada berbagai tahap, mulai dari pengembangan cerita dan penelitian, melalui produksi dan pascaproduksi, hingga promosi dan distribusi internasional, serta rilis teater domestik di Indonesia.

“Dalam lima tahun terakhir, banyak proyek film Indonesia yang mendapat hibah internasional,” imbuhnya. “Kita tahu banyak proyek film Indonesia yang berpotensi internasional. Matching Fund bertujuan untuk memperluas dan memperkuat kerjasama internasional yang diprakarsai oleh para sineas Indonesia ini dan masuk ke dalam lingkaran perfilman internasional.”

Film Indonesia Terbaru seperti autobiografi, yuni Dan balas dendam adalah milikku, Semua orang membayar tunai telah menerima pujian dan penghargaan kritis internasional. Amanda Nell Eus garis-garis harimauDitayangkan perdana hari ini (17 Mei) di Cannes sebagai film fitur pertama oleh seorang wanita Malaysia dan film Malaysia pertama yang terpilih untuk Critics’ Week, adalah kolaborasi langka delapan negara yang diproduksi bersama oleh Yulia Evina Bhara dari Indonesia.

Film Indonesia yang akan datang dengan mitra internasional adalah airmata buayayang disutradarai oleh Tumpal Tampubolon dan diproduseri oleh Mandy Marahimin bersama Acrobates Films dan POETIK Film dari Perancis, 2Pilots Filmproduktion dari Jerman dan Giraffe Pictures dari Singapura.

READ  Mahkamah Konstitusi Pastikan Layanan OTT Tetap Tunduk pada UU ITE; Undang-Undang Penyiaran tidak berlaku untuk platform OTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *