Impian olahraga Bali terancam karena penguasanya menggandakan sikap anti-Israel

Impian olahraga Bali terancam karena penguasanya menggandakan sikap anti-Israel

BALI — Acara olahraga internasional di pantai mungkin menjadi korban terbaru dari sikap anti-Israel garis keras Bali, setelah penguasa pulau Indonesia itu menjelaskan bahwa dia tidak akan menyambut tim Israel.

Pada hari Sabtu, Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tim yang mewakili Israel di World Beach Games yang dijadwalkan Agustus tidak boleh bertanding di putaran kedua kompetisi olahraga yang terdiri dari 14 pertandingan tersebut.

Pada bulan Maret, FIFA mencabut hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah FIFA Youth World Cup untuk pemain di bawah usia 20 tahun yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei, atas pernyataan serupa yang menyiratkan bahwa tim Israel tidak akan diterima untuk berkompetisi di turnamen tersebut. Jazeera.

Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC), yang memberikan Indonesia pertandingan pada tahun 2022, diharapkan segera menanggapi pernyataan gubernur, Brigitta Cecilia, juru bicara Komite Olimpiade Indonesia, mengatakan kepada The Straits Times.

“Presiden Komite Olimpiade Nasional Indonesia, Raja Sapta Oktohari, akan membuat pernyataan resmi setelah kami mendapat pesan dari ANOC,” kata Ms Brigitta.

Pada hari Jumat, Tuan Raja bertemu dengan Koster dan menteri olahraga negara itu, Dito Arriotdejo, untuk mengatasi perbedaan dan memastikan Pertandingan Pantai Dunia, yang mempertemukan 1.600 atlet dari 130 negara, bergerak maju.

Ketiganya mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang menunjukkan bahwa Mr. Coaster mendukung permainan tersebut. Keesokan harinya, gubernur, yang menghadapi pemilihan ulang pada tahun 2024, mengatakan bahwa dukungannya tidak bergantung pada dukungan dari Israel.

“Posisi saya tetap teguh menolak kehadiran Tim Israel di World Beach Games di Bali 2023,” kata gubernur dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Tuan Koster mengatakan pandangannya sejalan dengan penentangan lama Indonesia terhadap apa yang dilihatnya sebagai perlakuan buruk Israel terhadap warga Palestina.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa World Beach Games di Bali “akan berjalan dengan lancar dan sukses selama diadakan tanpa kehadiran tim Israel, seperti yang telah disepakati.”

Upaya berulang kali oleh ST untuk menghubungi Pak Dito dan juga Pak Raja untuk dimintai komentar tidak berhasil.

World Beach Games 2023 akan menjadi iterasi kedua dari acara tersebut, setelah peluncuran perdananya pada tahun 2019 di Qatar.

Ajang ini merupakan kesempatan langka bagi atlet Indonesia untuk bersaing dengan atlet internasional kaliber olimpiade. Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyatakan secara terbuka bahwa ia berniat agar negaranya berlaga di Olimpiade Musim Panas 2036.

Menjadi tuan rumah acara olahraga juga memiliki dampak ekonomi, menurut laporan yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia (UI) pada bulan April.

Penjualan tiket, menginap di hotel, dan dana untuk mempercantik stadion dan infrastruktur di enam lokasi di seluruh Indonesia yang bersiap untuk menjadi tuan rumah FIFA Youth Championship pada bulan Mei diterjemahkan menjadi total Rp4,4 triliun (S$395 juta) untuk negara-negara tersebut, termasuk negara-negara tersebut. di Jakarta dan Bali. .

Acara olahraga berlangsung dari hari ke minggu, berpotensi menarik penonton hingga puluhan juta, dan membayar otoritas lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *