Berbahasa Indonesia: Sastra dalam Terjemahan

Berbahasa Indonesia: Sastra dalam Terjemahan

Kredit gambar: https://booksandbao.com/

Dalam beberapa tahun terakhir, profil internasional sastra Indonesia mendapat dorongan besar. Penulis Indonesia dan karyanya telah ditampilkan dalam pameran buku besar di Eropa dan didukung oleh dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Ekonomi Kreatif (PACRAVE). Sastra Indonesia diharapkan mendapat restu internasional. Bahkan, dalam satu dekade terakhir, nama-nama seperti Ayu Utami dan Eka Kurniawan bergabung dengan Pramoedya Ananta Toer dan WS Rendra sebagai sastrawan Indonesia yang dikenal dan dibaca pembaca di seluruh dunia.

Publikasi karya dalam terjemahan bahasa Inggris sangat penting untuk mencapai pembaca global. Pada awal Maret tahun ini, terjemahan Tiffany Cao “Orang-orang dari Bloomington” oleh Bodhi Dharma (Oranye Bloomington) dianugerahi penghargaan bergengsi Penghargaan Terjemahan PEN, menandai momen penting lainnya bagi sastra Indonesia di dunia internasional. Seperti apa masa depan sastra terjemahan Indonesia? Siapa dan apa yang diterjemahkan dan diterbitkan? Apa harapan penerbit dan pembaca tentang cerita yang akan mereka temui?

Di episode terbaru Talking Indonesia, Dr Gemma Birdy Obrolan dengan penulis dan penerjemah Tiffany Cao Tentang pertanyaan ini dan banyak lagi.

novel tiffany terbaru, Yang Mulia (Atria Books, 2020) Daftar panjang untuk Penghargaan Ned Kelly. Dia juga penerjemah buku Passaribo karya Norman Erickson Sebagian besar cerita bahagia, yang memenangkan Republic of Consciousness Prize, penghargaan sastra Inggris tahunan, dan telah lama dimasukkan dalam Booker Prize internasional yang bergengsi. Bagi mereka yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih banyak literatur hebat dari Indonesia dan kawasan, dia merekomendasikan untuk mengikuti Penerbitan Danang dan di Instagram @idwriters, sealitcircle, thediversiteabookclub, dan @ricetwicethrice.

Pada tahun 2023, ia akan menjadi co-host podcast Talking Indonesia Dr Gemma Birdy dari Universitas Monash, Dr. Jackie Baker dari Universitas Murdoch, dan Tito Ampio dari RMIT.

READ  Akasa Air yang didukung Rakesh Jhunjhunwala meluncurkan livery

Temukan podcast Talking Indonesia baru setiap dua minggu. Ikuti episode sebelumnya di sini, berlangganan melalui Podcast apel Atau dengarkan di aplikasi podcast favorit Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *